Jalak Tunggir-abu, Burung Endemik Bali yang Terancam Punah

Jalak Tunggir-abu, Burung Endemik Bali yang Terancam Punah

Jalak Tunggir-abu, Burung Endemik Bali yang Terancam Punah-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Bali dikenal memiliki kekayaan alam dan satwa endemik yang unik, salah satunya adalah burung jalak tunggir-abu (Acridotheres tertius).

Burung yang sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari jalak putih (Acridotheres melanopterus) ini, kini diakui sebagai spesies tersendiri dan menjadi salah satu burung yang paling langka di Indonesia.

Populasi jalak tunggir-abu diperkirakan hanya berkisar antara 50 hingga 250 ekor, menjadikannya spesies dengan status konservasi Critically Endangered (Kritis) menurut IUCN RedList.

Deskripsi Fisik dan Habitat

BACA JUGA:Tandon Air Peninggalan Belanda di Desa Pamotan: Saksi Bisu Sejarah Kereta Api Malang

BACA JUGA:Geopark Kebumen Resmi Masuk UNESCO Global Geopark

Burung jalak tunggir-abu memiliki tubuh yang relatif sedang dengan panjang sekitar 23 cm.

Warna tubuhnya didominasi oleh bulu putih, sementara mantel dan pantatnya berwarna abu-abu gelap, serta sayap dan ekornya hitam.

Warna abu-abu inilah yang membedakan burung ini dengan kerabat dekatnya, jalak putih.

Kakinya yang panjang dan berwarna kuning membantu burung ini bergerak lincah, terutama saat mencari makan di alam liar.

BACA JUGA:Jenazah Puput Novel Dimakamkan di Sanjaya, Isak Tangis Pecah di Pemakaman

BACA JUGA:Pepatah ‘Asam di Gunung Garam di Laut’ Ternyata Tidak Benar, Ini Buktinya!

Burung ini merupakan spesies yang endemik, hanya ditemukan di Bali.

Sebagian besar populasinya tinggal di Taman Nasional Bali Barat, dengan perkiraan populasi hampir mencapai 190 ekor.

Sisa populasinya tersebar di daerah selatan Bali, serta kemungkinan terdapat di Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Burung ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil.

BACA JUGA:Bendungan Matras: Warisan Sejarah di Pangandaran yang Kini Tak Berfungsi Optimal

BACA JUGA:Palung Mariana: Misteri Palung Terdalam di Dunia

Ancaman dan Konservasi

Populasi jalak tunggir-abu terus menurun akibat perburuan liar yang dilakukan untuk memperdagangkan burung ini sebagai hewan peliharaan.

Dengan jumlah populasi yang sangat terbatas dan habitat yang semakin menyusut, burung ini menghadapi risiko kepunahan yang serius.

Meskipun burung jalak tunggir-abu sudah dilindungi oleh undang-undang di Indonesia, spesies ini belum masuk ke dalam Daftar Appendix CITES, yang merupakan perjanjian internasional untuk melindungi spesies langka dari perdagangan ilegal.

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Raih Dana Insentif Fiskal Rp 5,7 Miliar atas Keberhasilan Penanggulangan Stunting

BACA JUGA:Tessy Srimulat, Ternyata Mantan Marinir TNI Kok Bisa Berhenti Simak Berikut Kisahnya

Langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan hidup burung ini di alam liar.

Pentingnya Pelestarian

Sebagai spesies endemik yang hanya ditemukan di Bali, keberadaan jalak tunggir-abu sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di pulau tersebut.

Kehilangan spesies ini tidak hanya akan berdampak pada biodiversitas Bali, tetapi juga mengurangi nilai ekowisata yang diandalkan oleh banyak penduduk setempat.

BACA JUGA:Evaluasi Jabatan Triwulan IV: Pj Bupati Empat Lawang Ajak Pegawai Aktif Menanam di Pekarangan Rumah

BACA JUGA:Danau Mornos Menyusut, Memunculkan Kembali Desa yang Hilang 45 Tahun di Yunani

Upaya konservasi yang lebih intensif, baik dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, maupun masyarakat, perlu dilakukan untuk mencegah kepunahan jalak tunggir-abu.

Dengan populasi yang semakin berkurang, perhatian lebih pada habitat mereka dan pengawasan terhadap perdagangan ilegal menjadi sangat penting.

Klasifikasi Ilmiah

  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Passeriformes
  • Famili: Sturnidae
  • Genus: Acridotheres
  • Spesies: Acridotheres tertius (Hartert, E, 1896)

BACA JUGA:Penemuan Seni Bercerita Tertua di Dunia di Gua Maros-Pangkep, Sulawesi

BACA JUGA:Penemuan Fresko Pertarungan Gladiator di Pompeii: Mengungkap Kehidupan Romawi Kuno

Sebagai salah satu kekayaan alam Bali, burung jalak tunggir-abu harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah konservasi yang lebih intensif, tidak menutup kemungkinan burung ini akan punah dari Indonesia. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: