Tandon Air Peninggalan Belanda di Desa Pamotan: Saksi Bisu Sejarah Kereta Api Malang

Tandon Air Peninggalan Belanda di Desa Pamotan: Saksi Bisu Sejarah Kereta Api Malang

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di tengah persawahan Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdapat sebuah jejak sejarah yang tersisa dari masa kolonial Belanda, yaitu tandon air peninggalan Malang Stoomtram Maatschappij.

Tandon air ini dulunya berfungsi sebagai fasilitas pengisian air bagi lokomotif kereta api di era kejayaan jalur kereta api Malang–Gondanglegi–Dampit.

Malang Stoomtram Maatschappij adalah perusahaan yang mengoperasikan jalur kereta api di kawasan timur Malang pada zaman Belanda.

Jalur ini dibangun dengan tujuan mempermudah akses kereta api bagi masyarakat pedesaan, terutama untuk mendukung distribusi barang seperti tebu dan gula dari Pabrik Gula Kebonagung dan Pabrik Gula Krebet.

BACA JUGA:Sekolah di Palembang Gelar ANBK, Jenjang SMP Mulai 9-12 September 2024

BACA JUGA:Muslimat NU Gencarkan Program Ibu Asuh untuk Tekan Angka Stunting di Sumsel

Selain angkutan barang, jalur ini juga digunakan oleh pedagang untuk mengangkut penumpang.

Pada masanya, jalur ini menjadi bagian penting dari sistem transportasi lokal.

Namun, seiring perkembangan zaman dan persaingan dengan moda transportasi lain, seperti mobil pribadi dan angkutan umum, jalur kereta api ini akhirnya dinonaktifkan pada tahun 1978 untuk layanan umum.

Salah satu peninggalan yang masih bisa disaksikan hingga saat ini adalah tandon air yang terletak di Desa Pamotan.

Tandon ini merupakan saksi bisu yang mencerminkan betapa pentingnya jalur kereta api ini di masa lampau.

Lokomotif uap pada masa itu memerlukan air dalam jumlah besar untuk beroperasi, sehingga tandon air menjadi fasilitas vital di setiap stasiun kereta api.

BACA JUGA:Pelantikan 30 Anggota DPRD Lubuklinggau Dijadwalkan 30 September 2024

BACA JUGA:PPKBPPPA Prabumulih Borong Tiga Penghargaan Bergengsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: