Mengenal Ular Viper Pohon Hijau, Ular Berbisa Khas Indonesia

Mengenal Ular Viper Pohon Hijau, Ular Berbisa Khas Indonesia

Mengenal Ular Viper Pohon Hijau, Ular Berbisa Khas Indonesia-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Ular Viper Pohon Hijau, atau sering dikenal sebagai Ular Bangkai Laut (Trimeresurus albolabris), adalah salah satu spesies ular berbisa yang cukup umum ditemukan di Indonesia. Meskipun bisa ular ini tidak mematikan bagi manusia, dampaknya tetap dapat berbahaya jika tidak segera ditangani. Ular ini termasuk dalam famili Viperidae dan menjadi salah satu reptil khas yang menghuni kawasan hutan hujan tropis Indonesia.

Ular ini memiliki berbagai nama lain, seperti Ular Hijau Ekor Merah, Oray Bungka (Sunda), hingga Ula Gadung Luwuk (Jawa), yang menunjukkan popularitas dan persebarannya di berbagai daerah. Dalam bahasa Inggris, ular ini dikenal sebagai White-lipped Pitviper atau Bamboo Pit-viper, merujuk pada ciri khas bibir berwarna keputihan yang dimilikinya.

Ciri Fisik dan Habitat

Viper Pohon Hijau berukuran sedang dengan panjang tubuh yang bervariasi antara 72 cm untuk jantan dan 94 cm untuk betina. Ular ini memiliki kepala berbentuk segitiga, khas ular berbisa, dengan warna tubuh hijau daun yang kontras dengan garis-garis putih dan hitam di bawah sisiknya. Bagian ventral ular ini berwarna kuning terang hingga kehijauan, menambah keindahan penampilannya.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Tahan Imbang Australia 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

BACA JUGA:Hati-hati dengan Marah, Bisa Munculkan Energi Negatif dan Hadirkan Makhluk Halus Loh!

Ular ini merupakan hewan arboreal dan nokturnal, artinya ia lebih sering beraktivitas di atas pohon dan aktif pada malam hari. Habitatnya meliputi hutan hujan tropis, perkebunan, sawah, hingga area sekitar pemukiman penduduk di dataran rendah. Tidak heran jika ular ini kerap ditemukan hingga setinggi tiga meter di atas tanah, berdiam di ranting pohon atau semak belukar.

Perilaku dan Makanan

Meskipun gerakannya lambat, Viper Hijau dapat menjadi sangat agresif jika merasa terancam. Ular ini mudah merasa terganggu, bahkan tidak jarang menggigit manusia. Makanannya terdiri dari kodok, burung, kadal, hingga mamalia kecil.

Salah satu ciri unik Viper Pohon Hijau adalah cara berkembang biaknya yang ovovivipar, yaitu telurnya menetas di dalam tubuh induk betina, sehingga anak-anak ular lahir dalam kondisi sudah hidup. Dalam satu kali persalinan, induk betina dapat melahirkan hingga 25 ekor anak.

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Australia, Bakal Berlangsung Sengit!

BACA JUGA:Mantan Ketua KONI Sumsel, Hendri Zainuddin Divonis 1 Tahun Penjara Terkait Korupsi Dana Hibah

Bahaya dan Gigitan

Bisanya yang mengandung hemotoksin menyerang sistem peredaran darah, meskipun tidak mematikan, gigitan Viper Pohon Hijau dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan kerusakan jaringan di sekitar luka gigitan. Pembengkakan dan rasa kaku sering terjadi di area gigitan, dengan nyeri yang menjalar hingga ke persendian. Meskipun jarang menyebabkan kematian, penanganan medis yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk menghindari komplikasi serius.

Populasi dan Status

Konservasi Ular ini dapat ditemukan di berbagai negara Asia, termasuk China, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra. Meskipun ular ini sering terlihat di berbagai habitat, populasinya diyakini stabil. Berdasarkan IUCN Red List, Viper Pohon Hijau tergolong dalam status Least Concern, artinya tidak terancam punah. Di Indonesia sendiri, ular ini tidak termasuk dalam kategori hewan yang dilindungi.

BACA JUGA:Pria 73 Tahun Meninggal Usai Seruput Kopi Campur Garam

BACA JUGA:Update Seleksi Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Empat Lawang 511 Pendaftar Verifikasi Berkas Masih Berlangsung

Dengan persebarannya yang luas dan perilaku yang unik, Viper Pohon Hijau tetap menjadi bagian penting dari ekosistem hutan tropis Indonesia. Meski memiliki bisa yang berbahaya, penting untuk menjaga keseimbangan alam dan memberikan perhatian pada konservasi satwa liar di habitat aslinya. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: