Kisah Raden Ajeng Koestiyah: Permaisuri Sunan Pakubuwana IX

Kisah Raden Ajeng Koestiyah: Permaisuri Sunan Pakubuwana IX

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Raden Ajeng Koestiyah adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kraton Surakarta Hadiningrat.

Ia merupakan putri dari KPH Hadiwijaya II dengan garwa GKR Bandara, yang juga merupakan putri Susuhunan Pakubuwana VIII.

KPH Hadiwijaya II sendiri adalah adik kandung dari KGPAA Mangkunegara IV, salah satu penguasa Puro Mangkunegaran.

Setelah dua tahun memerintah sebagai Raja Kraton Surakarta, Sunan Pakubuwana IX belum memutuskan siapa yang akan dinikahi sebagai permaisurinya.

BACA JUGA: Sekolah di Palembang Gelar ANBK, Jenjang SMP Mulai 9-12 September 2024

BACA JUGA: Tradisi Kasim, Sejarah Unik Pengebirian di Berbagai Kebudayaan Dunia

Cinta lamanya, GKR Pembayun, putri dari Sunan Pakubuwana VII, masih membayangi hati.

Namun, pertemuan Sunan Pakubuwana IX dengan Raden Ajeng Koestiyah di sebuah pesta pernikahan Asisten Residen di Loji Residen (Balaikota Surakarta) mengubah segalanya.

Sebuah cahaya misterius yang muncul pada acara tersebut dianggap sebagai pertanda wahyu kemuliaan yang diberikan kepada Raden Ajeng Koestiyah.

Tak lama kemudian, Sunan Pakubuwana IX meminang Raden Ajeng Koestiyah, dan keduanya melangsungkan pernikahan pada tanggal 4 Desember 1865.

Pernikahan ini berlangsung dengan khidmat dan disaksikan oleh keluarga kerajaan serta masyarakat.

BACA JUGA: Sejarah dan Legenda Tuban: Dari Pusat Perdagangan Hingga Kota Seribu Jurukan

BACA JUGA: Penemuan Harta Karun Bersejarah di Perairan Belitung: Bukti Jalur Perdagangan Internasional pada Abad ke-9

Setelah menikah, Raden Ajeng Koestiyah mendapatkan gelar Gusti Bendara Raden Ayu (GBRAy) Kustiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: