Pepatah ‘Asam di Gunung Garam di Laut’ Ternyata Tidak Benar, Ini Buktinya!

Pepatah ‘Asam di Gunung Garam di Laut’ Ternyata Tidak Benar, Ini Buktinya!

Pepatah ‘Asam di Gunung Garam di Laut’ Ternyata Tidak Benar, Ini Buktinya!-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kalimantan Timur memang dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, namun ada satu fakta menarik yang jarang diketahui masyarakat luas: garam di atas gunung

Bertentangan dengan pepatah "asam di gunung, garam di laut", ternyata di Gunung Krayan, tepatnya di Desa Long Midang, terdapat sumber garam alami yang berada jauh dari laut.

Desa Long Midang yang terletak di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berjarak 100 km dari laut ini menghasilkan garam gunung yang memiliki keunikan tersendiri. 

Dari segi penampilan, garam yang diproduksi di daerah ini tampak serupa dengan garam laut biasa, berbentuk pasir berwarna putih. 

BACA JUGA:Keindahan Spektakuler Danau Garam Natron, Tempat di Mana Alam Menunjukkan Sisi Misteriusnya

BACA JUGA:Manfaat Mengurangi Gula dan Garam: Langkah Sederhana untuk Hidup Sehat

Namun, garam Krayan ini memiliki keunggulan berupa kandungan yodium yang lebih tinggi dibandingkan dengan garam laut pada umumnya.

Proses pembuatan garam gunung Krayan ini juga sangat berbeda dengan garam laut. 

Garam di sini berasal dari air sumur yang berada di Desa Long Midang.

Air sumur ini direbus semalaman hingga airnya menguap dan meninggalkan kristal-kristal garam basah. 

BACA JUGA:Dunia Hiburan Indonesia Berduka, Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

BACA JUGA:Pilu! Kebakaran Tewaskan Penderita Stroke

Setelahnya, garam basah ini dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar hingga bambu habis terbakar, menyisakan garam kering yang kemudian dibungkus dengan daun dan siap dijual.

Keberadaan garam di Gunung Krayan ini menjadi salah satu keunikan Kalimantan Timur yang patut mendapat perhatian lebih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: