Keberagaman dan Toleransi Beragama dalam Prasasti-Prasasti Kuno Bukti Kejayaan dan Kepercayaan

Keberagaman dan Toleransi Beragama dalam Prasasti-Prasasti Kuno Bukti Kejayaan dan Kepercayaan

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Prasasti Canggal adalah sebuah peninggalan sejarah yang sangat penting, yang mengisahkan tentang pembangunan Candi Canggal oleh Raja Sanjaya pada tahun 732 M.

Prasasti ini terbuat dari batu dan ditemukan di desa Canggal, di kaki Gunung Wukir.

Dalam prasasti ini, disebutkan bahwa Raja Sanjaya memerintahkan pembangunan candi sebagai wujud bakti kepada dewa-dewa yang mereka percayai pada masa itu.

Prasasti ini memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan kerajaan dalam mendirikan bangunan suci dan kepercayaan Hindu yang dianut oleh masyarakat pada masa itu.

BACA JUGA:Penemuan Arkeologi Ungkap Luas Ibukota Majapahit dan Penetapan Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional

BACA JUGA:Mengungkap Keberadaan Ibukota Majapahit di Trowulan: Menurut Para Ahli

Prasasti Kalasan merupakan prasasti yang mencatat pendirian Candi Kalasan oleh Raja Rakai Pikatan pada tahun 778 M.

Prasasti ini menunjukkan hubungan erat antara kerajaan dengan agama Buddha. Raja Rakai Pikatan, meskipun beragama Hindu, memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan agama Buddha dengan membangun candi-candi sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan.

Prasasti Kalasan terbuat dari batu andesit dan ditemukan di daerah Kalasan, Yogyakarta.

Pembangunan Candi Kalasan ini merupakan bukti nyata dari harmonisasi dan toleransi beragama yang ada pada masa itu.

BACA JUGA:Kejayaan Kerajaan Majapahit: Dari Berdirinya Hingga Masa Kini

BACA JUGA:Ngeri! di Balik Cerita tentang Jalur Sutra, Antara Keeksotisan dan Kekerasan

Prasasti Mantyasih adalah prasasti yang menjelaskan tentang pembangunan Candi Mendut dan Candi Pawon oleh Raja Rakai Pikatan pada tahun 824 M.

Prasasti ini menunjukkan bahwa raja tidak hanya membangun satu jenis candi, tetapi juga mendirikan candi-candi dari agama yang berbeda, yaitu Buddha dan Hindu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: