Penemuan Arkeologi Ungkap Luas Ibukota Majapahit dan Penetapan Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Field School Archaeology (IFSA) pada tahun 1991 mengungkapkan fakta menarik tentang ibukota Kerajaan Majapahit.
Penelitian ini menunjukkan bahwa luas ibukota Majapahit mencapai 10 x 11 km.
Temuan ini diperkuat dengan adanya empat yoni yang ditemukan di sekitar Trowulan, yang posisinya membentuk persegi empat.
Keberadaan yoni ini diduga kuat berfungsi sebagai tugu batas kota Majapahit pada masa kejayaannya.
BACA JUGA:Asal Usul Pencak Silat di Indonesia Merupakan Seni Tarung
BACA JUGA:Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Mesir Kuno, Ini Dia Sejarah Lengkap Alexandria
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam melestarikan warisan sejarah ini. Pada tahun 2008, Trowulan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional.
Langkah ini kemudian diikuti dengan penetapan Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional pada tahun 2013, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 260/M/2013.
Penetapan ini mencakup area seluas 92,6 km², yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan melindungi situs-situs bersejarah penting di Trowulan.
Penemuan empat yoni yang mengelilingi area Trowulan ini memberikan gambaran lebih jelas tentang tata kota Majapahit di masa lalu.
BACA JUGA:Firaun Perempuan yang Mengubah Sejarah Mesir Kuno, Berikut Kisah 'Raja' Hatshepsut
BACA JUGA:Sejarah Penemuan Pintu Masuk Goa Siluman Buniayu di Desa Cipicung
Yoni-yoni ini diperkirakan tidak hanya sebagai penanda batas kota tetapi juga memiliki makna simbolis dan spiritual yang penting dalam kebudayaan Hindu yang dianut oleh masyarakat Majapahit.
Dengan adanya penetapan Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional, upaya pelestarian dan penelitian lebih lanjut diharapkan dapat terus dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: