Firaun Perempuan yang Mengubah Sejarah Mesir Kuno, Berikut Kisah 'Raja' Hatshepsut
Hatshepsut.--
MESIR, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Hatshepsut adalah salah satu tokoh paling luar biasa dalam sejarah Mesir kuno.
Sebagai salah satu dari sedikit firaun perempuan, dia memerintah Mesir dengan kekuatan dan kebijaksanaan yang setara, atau bahkan melebihi, banyak penguasa laki-laki pada masanya.
Hatshepsut lahir sekitar tahun 1507 SM sebagai putri dari Firaun Thutmose I dan Ratu Ahmose.
Setelah kematian ayahnya, tahta diwariskan kepada saudara tirinya, Thutmose II, yang juga menjadi suaminya.
BACA JUGA:Menggunakan Teknologi Canggih pada Masanya, Ini Rahasia di Balik Pembangunan Piramida Mesir
BACA JUGA:Penelitian Baru Ungkap Peran Mekanika Hidrolik dalam Pembangunan Piramida Mesir Kuno
Ketika Thutmose II meninggal, putra mereka, Thutmose III, masih sangat muda untuk memerintah.
Oleh karena itu, Hatshepsut awalnya berperan sebagai wali bagi Thutmose III.
Namun, dalam waktu singkat, Hatshepsut mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengangkat dirinya sebagai firaun.
Dia memerintah Mesir sebagai raja, bukan sebagai ratu, dan bahkan sering digambarkan dalam patung dan relief dengan atribut laki-laki, termasuk janggut kerajaan.
BACA JUGA:Kontroversi Temuan Baru: Gunung Padang Lebih Tua dari Piramida Mesir Menuai Kritik
BACA JUGA:Temuan Baru: Situs Gunung Padang Lebih Tua 2700 Tahun dari Piramida Mesir
Selama masa pemerintahannya, Hatshepsut membawa stabilitas dan kemakmuran ke Mesir. Beberapa pencapaian terbesarnya meliputi:
1. Ekspedisi ke Punt: Salah satu pencapaian paling terkenal dari Hatshepsut adalah ekspedisi perdagangan ke Punt (kemungkinan di wilayah Eritrea atau Somalia modern). Ekspedisi ini membawa kembali barang-barang berharga seperti kemenyan, mur, dan emas, yang memperkuat ekonomi Mesir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: