Apakah Angling Dharma Nyata? Simak Berikut Ulasanya

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Angling Dharma, tokoh legendaris dalam tradisi lisan Hindu-Buddha, menjadi bahan perdebatan dalam dunia sejarah.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Angling Dharma hanyalah figura rekaan yang muncul dari cerita-cerita lisan, tanpa bukti fisik yang mendukung keberadaannya.

Namun, ada juga yang meyakini bahwa tokoh ini benar-benar ada dan memiliki jejak sejarah.

Salah satu bukti yang sering dikemukakan adalah keberadaan situs Mlawatan di Desa Wotan Ngare, Kalitidu, Bojonegoro, yang dianggap sebagai petilasan Angling Dharma.

BACA JUGA:Kisah Cinta dan Keberanian Panji Ketawang

BACA JUGA:93 Sumur Di Musi Banyuasin Di Tutup Sub Satgas Gakkum Ilegal Drilling dan Illegal Refinery, Ada Apa?

Menurut hasil kajian Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, situs Mlawatan kemungkinan memiliki hubungan dengan Kerajaan Malawapati, meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan fungsinya, apakah sebagai pusat kerajaan, benteng pertahanan, atau tempat tinggal pembesar kerajaan.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, termasuk Sukari, Suyami, dan Hery Istiyawan, mengungkapkan bahwa banyak nama dan istilah di Bojonegoro yang juga terdapat dalam naskah kuno Serat Anglingdharma.

Nama-nama seperti Dusun Budak, Tanah Tibong, Kedungandu, serta sebutan Demang Klingsir, semua memiliki keterkaitan dengan referensi naskah kuno tersebut.

Di lokasi situs Mlawatan, terdapat istilah seperti lemah mbag (tanah gembur memanjang) dan Punden Besalen, yang dipercaya oleh warga setempat sebagai tempat pembuatan pusaka pada zaman Kerajaan Malawapati.

BACA JUGA:Kisah Ki Ageng Selo: Sang Penangkap Petir

BACA JUGA:Mobil Nyasar ke Makam? Ini Cerita di Balik Kejadian Viral di Sidabowa!

Banyak benda pusaka seperti keris dan guci kuno ditemukan di sekitar lokasi tersebut, menambah keyakinan masyarakat bahwa situs ini memiliki hubungan dengan legenda Angling Dharma.

Warga setempat, seperti Samudi dan Sampan, memberikan informasi tambahan mengenai kondisi dan penemuan di lokasi tersebut, memperkuat hipotesis bahwa situs Mlawatan mungkin merupakan petilasan dari kerajaan yang terkait dengan Angling Dharma.

Sumber: