Kominfo Batal Blokir X, Ternyata Hanya Larang Konten yang Langgar Aturan

Kominfo Batal Blokir X, Ternyata Hanya Larang Konten yang Langgar Aturan

Budi Arie Setiadi. Foto: dok/kompas.com--

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, baru-baru ini menegaskan komitmennya dalam memberantas konten-konten tidak pantas di internet, termasuk konten 18+ dan perjudian online (judol).

Hal ini menyusul rumor yang sempat beredar mengenai kemungkinan penutupan media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), yang dimiliki oleh Elon Musk.

Meskipun tekanan sempat diberikan kepada platform tersebut, Budi Arie Setiadi memastikan bahwa media sosial X tidak akan ditutup.

BACA JUGA:Ferrari Bakal Segera Masuk ke Pasar Mobil Listrik, Sedang Kembangkan Mobil Pertamanya

BACA JUGA:Gangguan Server Pusat Data Nasional (PDN), Ditjen Imigrasi Tambah Personel di Bandara Soetta

Upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam memberantas konten tidak pantas merupakan bagian dari langkah besar untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap sehat dan aman bagi semua pengguna.

Dalam pernyataannya, Budi Arie Setiadi menekankan bahwa platform media sosial, termasuk X, tidak diperbolehkan menyajikan konten yang melanggar aturan, seperti konten 18+ dan perjudian online.

Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Konten-konten seperti itu tidak hanya merusak moral dan etika masyarakat, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif, terutama bagi pengguna muda yang rentan terhadap pengaruh buruk dari internet.

BACA JUGA:Gangguan Pada Pusat Data Nasional (PDN), Kominfo Sampaikan Permintaan Maaf

BACA JUGA:Surprise untuk Mertua ini Sangat Disukai: Cara Membuat Bolu Ubi Ungu Kukus, Lezat dan Banyak Manfaat Kesehatan

Rumor mengenai penutupan media sosial X muncul setelah Kominfo memberikan tekanan kepada platform tersebut untuk mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

Meskipun pada akhirnya tidak ada penutupan yang dilakukan, tindakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menegakkan aturan dan menjaga ekosistem digital yang sehat.

Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa tujuan utama dari tekanan tersebut adalah untuk memastikan bahwa media sosial X mematuhi peraturan terkait penyajian konten.

BACA JUGA:Biasanya Menu ini Disukai Mertua: Cara Membuat Semur Daging Sapi Bumbu Kecap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: