Kurang Tidur Bisa Picu Pikun? Studi Baru Ungkap Risiko bagi Penderita Hipertensi

Kurang Tidur Bisa Picu Pikun? Studi Baru Ungkap Risiko bagi Penderita Hipertensi

Kurang tidur ternyata tidak hanya berdampak pada tubuh yang lemas, tetapi juga otak yang lamban.-ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Kurang tidur ternyata tidak hanya berdampak pada tubuh yang lemas, tetapi juga otak yang lamban.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association menunjukkan bahwa durasi tidur yang pendek, terutama pada individu dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), dapat memicu penurunan fungsi kognitif dan mempercepat penuaan otak.

Hipertensi dan Kurang Tidur: Kombinasi Berbahaya

Penelitian ini melibatkan 682 peserta berusia di atas 40 tahun yang terdaftar dalam Framingham Health Study, sebuah studi jangka panjang yang bertujuan meneliti faktor risiko penyakit kardiovaskular.

BACA JUGA:5 Latihan Mudah untuk Jaga Kesehatan Mata: Nomor 3 Sering Dilupakan!

Peserta yang memiliki riwayat demensia atau stroke dikeluarkan dari penelitian.

Dalam analisisnya, peneliti menemukan bahwa individu dengan hipertensi yang tidur lebih singkat menunjukkan:

  1. Penurunan fungsi eksekutif, seperti kemampuan merencanakan dan mengambil keputusan.
  2. Peningkatan kerusakan jaringan otak, termasuk lesi pada materi putih.
  3. Penurunan volume materi abu-abu, yang berperan penting dalam fungsi kognitif.

Sebaliknya, hubungan ini tidak ditemukan pada individu dengan tekanan darah normal.

BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tubuh, Black Cumin, Si Biji Hitam Ajaib yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh!

Kesehatan Otak Tergantung Kualitas Tidur dan Tekanan Darah

Matthew Pase, PhD, penulis utama studi dari Monash University, menyatakan bahwa temuan ini menyoroti pentingnya menjaga tekanan darah dan durasi tidur yang cukup.

“Tidur yang cukup harus menjadi bagian dari gaya hidup sehat, sama seperti menjaga tekanan darah tetap normal,” katanya.

Sementara itu, Dr. Christopher Berg, seorang ahli jantung dari MemorialCare Heart and Vascular Institute, mengingatkan bahwa meskipun hasil penelitian ini signifikan, data masih memiliki keterbatasan.

BACA JUGA:Benarkah Wheatgrass Juice Obat Segala Penyakit? Ini Fakta di Balik Klaimnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: