Makan Tomat Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi Hingga 36 Persen? Ini Penjelasannya!
Makan Tomat Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi Hingga 36 Persen? Ini Penjelasannya!-ist-
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di European Journal of Preventive Cardiology November lalu mengungkapkan manfaat luar biasa dari konsumsi tomat terhadap kesehatan jantung.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 7.000 orang dewasa berusia 55 hingga 80 tahun ini menunjukkan bahwa mengonsumsi tomat setara satu buah besar setiap hari dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi hingga 36%.
Studi ini dipimpin oleh Dr. Rosa Maria Lamuela-Raventós, direktur Institute for Research on Nutrition and Food Safety dari Universitas Barcelona, yang menegaskan, Tomat adalah salah satu sayuran yang paling banyak dikonsumsi, tersedia secara luas, dan terjangkau di seluruh dunia.
Konsumsi tomat dapat memainkan peran klinis yang menguntungkan dalam pencegahan dan pengelolaan tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Jangan Lakukan 5 Kesalahan Ini Saat Mengonsumsi Buah Kering, Nomor 3 Paling Sering Terjadi!
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Ini Fakta Penting tentang Radang Amandel yang Sering Terabaikan
Manfaat Tomat untuk Tekanan Darah
Menurut American Heart Association (AHA), tomat adalah salah satu makanan yang direkomendasikan untuk membantu mengelola tekanan darah tinggi.
Kandungan potasium dalam tomat diketahui dapat membantu mengurangi hipertensi.
Penelitian ini membagi peserta dengan tekanan darah tinggi ke dalam tiga kategori:
BACA JUGA:Rahasia Kopi Buah Ceri, Suplemen yang Bisa Tingkatkan Daya Ingat Anda!
BACA JUGA:Waspada! Masalah Sepele Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung yang Berbahaya
- Hipertensi tingkat 1: Sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg
- Hipertensi tingkat 2: Sistolik 160-179 mmHg dan diastolik 100-109 mmHg
- Hipertensi tingkat 3: Sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg
Peserta yang mengonsumsi lebih dari 4 ons tomat setiap hari menunjukkan penurunan risiko hipertensi yang signifikan, terutama pada kelompok hipertensi tingkat 1.
Namun, efek serupa tidak terlihat pada peserta dengan hipertensi tingkat 2 dan 3.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: