Jokowi Lantik Keponakan Prabowo Sebagai Wakil Menteri Keuangan

Jokowi Lantik Keponakan Prabowo Sebagai Wakil Menteri Keuangan

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, resmi melantik tiga orang Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju pada Kamis, 18 Juli 2024, untuk sisa masa jabatan periode 2019-2024. -DISWAY NETWORK-

BACA JUGA:Viral di Medsos Mengenai Snack, Makanan Berat Hingga Transport Saat Pelantikan KPPS, Begini Cerita Salah-satu

Karier Thomas dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993 dan jurnalis di Indonesia Business Weekly setahun kemudian. 

Setelah bekerja sebagai analis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong, Thomas kembali ke Indonesia pada 2006 untuk membantu pamannya, Hashim Djojohadikusumo, dan menjadi Deputi CEO di Arsari Group, sebuah perusahaan agrobisnis. 

Karier politiknya dimulai pada 2014 saat terpilih menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra.

Profil Sudaryono

BACA JUGA:Aksi Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Lahat Menggugat: Tuntutan Batalkan Pelantikan PJS Kepala Desa

Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian yang baru dilantik, juga merupakan kader Partai Gerindra. 

Dia memulai karier sebagai Chairman PT Boga Halal Nusantara sejak 2015 dan menjabat sebagai Direktur di PT Nusantara Telematics System sejak 2019. 

Pada 2020, Sudaryono menjadi Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma, CEO Garuda TV, dan Direktur Eksekutif Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN).

Setelah lulus dari Akademi Pertahanan Nasional Jepang pada 2009, Sudaryono kembali ke Indonesia dan menjadi asisten pribadi Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Fauzan Hadiri Pelantikan Penjabat Gubernur Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur

Kemudian, ia menjabat sebagai CEO Nusantara Energy, perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara, perkebunan, dan kelapa sawit.

Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi

Yuliot Tanjung, yang dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, memiliki pengalaman luas di bidang investasi dan penanaman modal. 

Diharapkan kehadirannya akan memperkuat upaya pemerintah dalam menarik investasi dan meningkatkan iklim bisnis di Indonesia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: