Dari catatan 2022 lalu, korban kasus online scamming dan judi online terbanyak berasal dari Sumatera Utara 108 orang, Jawa Barat 24 orang, Jawa Tengah 18 orang, Jawa Timur 14 orang, dan Kalimantan Barat 11 orang.
Untuk negara tujuan paling banyak Kamboja dengan 195 orang, Myanmar 5 orang, Laos 6 orang, Filipina 1 orang. Dari jumlah ini, hanya sebagian dari yang mengadu.
BACA JUGA:Cerita Gundul, Nekat Mencuri Demi Kebutuhan Hidup Sehari-hari dan Bayar Hutang
“Target market penipuan mereka adalah Eropa, Asia dan keluarga terdekat,” ujar Executive Director Migrant Care Wahyu Susilo.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Suhartono mengatakan, jika pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan Imigrasi.
BACA JUGA:Tenteng Pistol dan Mengendarai Plat Dinas, Pelaku 'Koboi Jalanan' Ternyata Bukan Polisi
“Kepada masyarakat, kami mengimbau agar mewaspadai iklan lowongan pekerjaan penipuan, yang memiliki ciri-ciri antara lain data dan alamat perusahaan penempatan tidak jelas.
Iklan atas nama perseorangan, syarat untuk bekerja ringan, dan menawarkan gaji tinggi yang fantastis,” imbuhnya.
BACA JUGA:2 Terdakwa Kasus Korupsi Dana Hibah KPU Kaur Divonis 4 Tahun Penjara
Untuk memastikan legal tidak Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) bisa dicek di Kemenaker/Disnaker. ** (Sumatera Ekspres)