Istri Gus Dur Prihatin Penahanan Delpedro Cs: “Mereka Hanya Ingin RI Bebas Bersuara”

Istri Gus Dur Prihatin Penahanan Delpedro Cs: “Mereka Hanya Ingin RI Bebas Bersuara”:ist--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, menyampaikan keprihatinannya atas penahanan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dan sejumlah aktivis lainnya.
Mereka ditahan terkait dugaan penghasutan dalam aksi demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus lalu.
Sinta menyampaikan hal itu usai menjenguk Delpedro dan rekan-rekannya di Polda Metro Jaya bersama rombongan Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
“Kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa merasa prihatin dengan penahanan ini. Mereka adalah aktivis yang belum tentu bermaksud memusuhi negara. Mereka hanya menyuarakan apa yang dirasakan oleh masyarakat,” ujar Sinta.
BACA JUGA:Halaman Kantor Pemkab Empat Lawang Membeludak, 449 PPPK Formasi 2024 Resmi Dilantik
BACA JUGA:Pemerintah Canangkan Wajib Belajar 13 Tahun, Ijazah PAUD Belum Jadi Syarat Masuk SD
Ia menegaskan bahwa para aktivis yang ditahan merupakan anak-anak bangsa yang sedang berusaha mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, bebas bersuara, dan bebas berpendapat.
“Mereka ingin bangsa ini tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Jika ada kesalahpahaman atau kata-kata yang melenceng, seharusnya bisa diselesaikan tanpa perlu penahanan seperti ini,” tambahnya.
Polda Metro Jaya sebelumnya menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan dalam gelombang demonstrasi tersebut.
Mereka adalah Delpedro Marhaen (DMR), Muzaffar Salim (MS), Syahdan Husein (SH), Khariq Anhar (KA), RAP, dan Figha Lesmana (FL).
BACA JUGA:Wabup Arifai Buka Sosialisasi Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Empat Lawang
BACA JUGA:Pimpin Apel Bersama ASN, Wagub Mian Tekankan Pentingnya Attitude dan Kinerja untuk Rakyat
Kasus ini menuai perhatian publik, terutama dari kalangan aktivis dan pegiat HAM, yang meminta agar kebebasan berekspresi tidak dibungkam.
Keluarga Delpedro juga mendesak agar ia diberikan akses alat tulis untuk menyelesaikan tesisnya selama berada di tahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: