Kepunahan Kuda Nil Kerdil dan Gajah Kerdil di Siprus: Akibat Ulah Manusia Paleolitik?
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ribuan tahun yang lalu, Pulau Siprus yang terletak di wilayah Mediterania menjadi rumah bagi dua spesies hewan unik:
kuda nil kerdil (Phanourios minor) dan gajah kerdil (Palaeoloxodon cypriotes).
Kedua spesies ini telah hidup dalam ekosistem pulau tersebut, namun akhirnya mengalami kepunahan.
Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B pada 18 September 2024, kepunahan ini terjadi akibat interaksi dengan manusia Paleolitik yang mulai menetap di pulau itu sekitar 12.000 tahun lalu.
Adaptasi dan Kehidupan Kuda Nil Kerdil
Kuda nil kerdil memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kerabatnya di daratan Afrika.
BACA JUGA:Apa Itu Kuliah Kerja Nyata? Berikut Maksut dari KKN Reguler dan KKN Kebangsaan
BACA JUGA:Xiaomi 15 Ultra PunyanKamera 200MP, Siap Menggebrak Pasar Smartphone Android di 2025
Hewan ini memiliki bobot sekitar 130 kg saat dewasa dan menunjukkan adaptasi untuk gaya hidup terestrial.
Fisiknya ditandai dengan orbit dan lubang hidung yang lebih rendah, hilangnya gigi geraham keempat, serta moncong yang lebih pendek dan sempit.
Menurut penelitian DNA kuno yang dilakukan oleh Profesor Bradshaw dari Universitas Flinders, kuda nil kerdil ini mulai terpisah dari kuda nil biasa sekitar 1,4 hingga 1,6 juta tahun lalu.
Gajah Kerdil: Fosil Hidup dari Zaman Pleistosen
Gajah kerdil yang ditemukan di Siprus juga menunjukkan perubahan evolusioner yang signifikan.
Dengan berat sekitar 530 kg, gajah kerdil ini hanya mencapai kurang dari 10% ukuran nenek moyangnya, gajah bertusuk lurus (Palaeoloxodon antiquus), yang pernah hidup di Eropa dan Asia Barat selama periode Pleistosen Tengah hingga Akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: