Liang Anggang: Sejarah dan Asal Usul Nama yang Melekat di Tanah Kalimantan Selatan
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Liang Anggang, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Kalimantan Selatan, terutama di wilayah Kota Banjarbaru.
Kecamatan ini membawahi empat kelurahan, yaitu Landasan Ulin Tengah, Landasan Ulin Utara, Landasan Ulin Barat, dan Landasan Ulin Selatan.
Namun, nama Liang Anggang juga digunakan untuk sebuah desa di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Di antara semua lokasi, yang paling dikenal masyarakat adalah Simpang Empat Liang Anggang, sebuah titik strategis yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Banjarbaru serta memberikan akses ke berbagai wilayah di Kalimantan.
BACA JUGA:Perkuat Sinergitas, Kalapas Empat Lawang Kunjungi BNNK Kabupaten Empat Lawang
BACA JUGA:Candi Kendalisada, Jejak Kepurbakalaan di Gunung Penanggungan
Titik Penghubung Utama Kalimantan Selatan
Simpang Empat Liang Anggang menjadi pusat transportasi vital yang menghubungkan berbagai daerah.
Dari titik ini, terdapat akses ke arah Hulu Sungai, Kalimantan Timur, Kabupaten Tanah Laut, hingga Kotabaru.
Jalan ini juga merupakan akses utama menuju Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.
Tidak hanya dikenal sebagai simpul lalu lintas, Simpang Empat Liang Anggang juga menjadi lokasi penting karena menjadi tempat peristirahatan terakhir Pahlawan Nasional Brigjen (Purn) H Hasan Basry.
Cerita lisan yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa nama Liang Anggang berasal dari kata "liang" yang berarti lubang, dan "anggang" yang berarti ranggang atau renggang.
BACA JUGA:Mitos Kejatuhan Cicak Pertanda Ajal, Benarkah?
BACA JUGA:Situs Liyangan di Medang: Misteri Kejayaan dan Hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: