Buaya Makin Ganas di Babel, Ini Penyebabnya Menurut Ahli dan Warga

Buaya Makin Ganas di Babel, Ini Penyebabnya Menurut Ahli dan Warga:ist--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Kasus warga diterkam buaya di Bangka Belitung terus terjadi dari tahun ke tahun.
Hampir setiap bulan, bahkan setiap pekan, selalu ada laporan terkait serangan predator ganas ini, terutama di kawasan Sungai Bangka, Mendo Barat, dan kolong-kolong bekas tambang timah.
Masyarakat setempat sudah memahami bahwa beraktivitas di perairan yang menjadi habitat buaya penuh risiko.
Meski demikian, banyak yang tetap nekat bekerja atau mencari ikan di lokasi tersebut, berbekal kepercayaan turun-temurun tentang pantangan agar tidak “saling mengganggu” dengan buaya.
Salah satu pantangan yang diyakini adalah larangan membawa unggas seperti ayam, bebek, atau itik ke lokasi.
Selain dianggap memiliki makna mistis, unggas memang menjadi makanan favorit buaya yang bisa dimakan langsung tanpa disembunyikan.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Perkuat Fisik dan Disiplin Lewat Latihan Bersama Brimob Lubuklinggau
BACA JUGA:Tingkatkan Kamtibmas, Linmas Empat Lawang Ikuti Pelatihan dari Polsek Talang Padang
Warga juga percaya, sebelum berangkat beraktivitas harus dalam kondisi fit dan sudah makan. Menolak makanan sebelum bekerja dianggap akan membawa sial atau “kepunan”.
Penyebab Buaya Menyerang Menurut Ahli
Hellen Kurniati, Peneliti Utama Pusat Penelitian Biologi LIPI, menjelaskan bahwa serangan buaya biasanya dipicu hilangnya sumber pakan alami mereka.
Kolong-kolong bekas tambang bukanlah habitat alami yang menyediakan cukup makanan bagi predator tersebut.
Berdasarkan penelitian International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada empat alasan utama buaya menyerang manusia:
1. Lapar – Kekurangan makanan atau habitatnya terganggu oleh manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: