Keluarga Korban Erupsi Gunung Merapi Dikenakan Biaya untuk Visum dan Ambulans: Namun, Uang Tersebut Telah Dike

Keluarga Korban Erupsi Gunung Merapi Dikenakan Biaya untuk Visum dan Ambulans: Namun, Uang Tersebut Telah Dike

Keluarga Korban Erupsi Gunung Merapi Dikenakan Biaya untuk Visum dan Ambulans: Namun, Uang Tersebut Telah Dikembalikan.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Keluarga salah satu korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi mengaku dipungut biaya untuk pengurusan jenazah.

Ayah kandung Nazatra, Nazlil Huda (56), menyatakan kepada Kompas.com bahwa mereka dikenakan biaya sebesar Rp 3.540.000 untuk pengurusan jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Achmad Mochtar Bukittinggi.

Dana tersebut mencakup biaya visum dan pengurusan di RSUD, dengan Nazlil membayar Rp 2 juta lebih sisanya.

BACA JUGA:Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Terungkap, Calon 'Pria' Ternyata Seorang Perempuan, Terbongkar Setelah Tiga

Selain itu, Nazlil juga membayar biaya ambulans sebesar Rp 1.650.000 untuk mengantarkan jenazah anaknya ke Pekanbaru.

Namun, Direktur RSAM Bukittinggi, Busril, memberikan klarifikasi bahwa meskipun ada keluarga korban yang awalnya dipungut biaya, semua biaya tersebut dikembalikan setelah status tanggap bencana diberlakukan, dan Pemerintah Daerah Provinsi Sumbar menanggung semua biaya korban.

"Semua sudah kita kembalikan. Yang sempat kita minta dulu itu. Termasuk, korban meninggal dunia asal Riau yang tahap pertama ditemukan," kata Busril.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Siap Dukung Kesuksesan Konferensi PWI Sumsel

Busril menegaskan bahwa semua biaya korban, termasuk yang berasal dari Riau, ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sumbar setelah status tanggap bencana diumumkan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Uang yang sempat dipungut dari keluarga korban juga sudah dikembalikan, termasuk melalui transfer rekening.

Kendati demikian, Busril menjelaskan bahwa keluarga korban yang meminta peti mati dari pihak luar rumah sakit akan dikenakan biaya, karena bukan termasuk pelayanan rumah sakit.

BACA JUGA:Remaja 14 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Ikan, Diduga Tak Bisa Berenang

"Kecuali pasien yang membeli peti mati, itu additional ya, dipesankan dari pihak luar rumah sakit dan memang dikenakan biaya," tambah Busril. (Pad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: