Sultan Mehmed II, Penakluk Konstantinopel dan Pemimpin Besar Kekaisaran Ottoman
Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih. Foto: Internet.--
Salah satu karya yang paling terkenal adalah "Majalah Bujukan" (Al-Tuhfah al-Shahiyyah), yang merupakan ensiklopedia pertama dalam bahasa Turki Utsmani.
Ia juga mendirikan perpustakaan besar dan bekerja sama dengan para ilmuwan untuk menerjemahkan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke dalam bahasa Turki.
BACA JUGA:Menggali Konflik Horizontal di Situs Megalitik Gunung Padang, Koin Mas nya Mau Dikemanakan !
Kebijakan Agama dan Multikulturalisme
Salah satu aspek penting dari kepemimpinan Sultan Mehmed II adalah kebijakannya terkait agama.
Meskipun ia seorang pemimpin Muslim, ia memperlakukan penduduk non-Muslim di wilayah kekuasaannya dengan adil dan hormat.
Ia memberikan kebebasan beragama kepada orang Kristen dan mendukung gereja-gereja Kristen Ortodoks.
Selama penaklukan Konstantinopel, ia meminta bantuan dari para imam Muslim dan pendeta Kristen dalam proses penyerahan kota, menunjukkan komitmennya terhadap toleransi agama.
Hal ini membuat Istanbul menjadi kota multikultural yang menerima banyak imigran dari berbagai wilayah.
Kematian dan Warisan
Sultan Muhammad Al-Fatih meninggal dunia pada tanggal 3 Mei 1481. Namun, warisannya tetap hidup dalam sejarah.
Ia adalah salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Kekaisaran Ottoman dan menjadi tokoh penting dalam perkembangan dunia Islam.
Penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II memiliki dampak luas dalam sejarah Eropa dan Timur Tengah.
BACA JUGA:Tawarkan Wisata Perkotaan yang Terjangkau di 5 Kota Ini di Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: