Legenda Pemandian Sembilan Bidadari di Airmadidi | Cerita Rakyat Kabupaten Minahasa Utara
Kolam Pemandian 9 Bidadari, Airmadidi Minahasa Utara.--
Dia memutuskan untuk mencari istrinya ke manapun, bahkan jika itu berarti mencapai langit ketujuh.
Mamanua dan Walang Sendow memulai perjalanan panjang mereka.
Di tengah perjalanan mereka, mereka bertemu dengan sebuah pohon besar yang tinggi, yang disebut Walangitan.
Mamanua meminta pohon tersebut untuk membantunya, dan pohon setuju asalkan ada balas jasa.
BACA JUGA:Legenda La Magantang: Saudagar Kaya Raya dari Sulawesi yang Merantau ke Tanah Kalimantan
Pohon itu ingin menjadi berguna bagi manusia, dan Mamanua menyetujui.
Namun, meskipun mereka naik ke puncak pohon, mereka masih belum mencapai kayangan.
Mereka melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan rotan panjang.
Mamanua memberikan tawaran yang sama, dan rotan setuju dengan syarat bahwa batang rotan yang dimanfaatkan akan menjadi barang yang berguna.
BACA JUGA:Legenda Mandangin | Kisah Keberanian, Pertapaan, dan Kebahagiaan, Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
Mereka naik ke punggung rotan, tetapi tetap belum bisa mencapai tujuan mereka.
Selanjutnya, mereka bertemu dengan seorang babi hutan, dan Mamanua memberikan tawaran yang sama.
Babi hutan ingin tahu apa yang akan dimakan manusia.
Setelah naik ke punggung babi hutan, mereka akhirnya mencapai tepi pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: