HISTORIA: Pengkritik Pemerintahan Soeharto Itu Meninggal Saat Ibadah Haji di Mekkah

HISTORIA: Pengkritik Pemerintahan Soeharto Itu Meninggal Saat Ibadah Haji di Mekkah

Bung Tomo.-ISTIMEWA-

HISTORIA: Pengkritik Pemerintahan Soeharto Itu Meninggal Saat Ibadah Haji di Mekkah

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Memimpin BPRI atau Barisan Pemberontak Republik Indonesia, Ia berhasil merampas senjata Jepang hingga menyerang tentara sekutu.

Selain mendirikan radio pemberontakan untuk seruan perang Ia juga merupakan sosok orator ulung yang membakar semangat para pejuang dalam berbagai pertempuran.

Itulah sosok Sutomo atau yang dikenal dengan Bung Tomo sang orator ulung yang berperan penting dalam membangkitkan semangat para pejuang Indonesia melawan tentara sekutu termasuk dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

BACA JUGA:Ombak Bono Sungai Kampar: Dari Favorit Peselancar Hingga Mitos Tujuh Hantu Penghanur Kapal

Berbagai kisah heroik hingga kisah pilu yang menimpa dirinya termasuk pada masa pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Inilah Salah Satu Kisah Pilu Bung Tomo Ketika Mengkritik Pemerintahan Soeharto

Kritikan pedas Bung Tomo inilah yang mengakibatkan dia harus merasakan pahitnya jeruji besi dengan berbagai ancaman tanpa proses peradilan.

Pada tahun 1950 an Sutomo atau Bung Tomo sempat menekuni dunia perpolitikan dan sejumlah posisi menteri dan pejabat negara pernah ia jalani diantaranya Soetomo pernah menjabat sebagai menteri negara urusan bekas pejuang bersenjata atau Veteran.

BACA JUGA:Dukun Sakti dan Cahaya Kilau Pohon Roh: Kisah Mistis dari Jawa Barat

Jabatan tersebut sekaligus sebagai menteri sosial di era kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap pada tahun 1955 hingga tahun 1956 dan tidak lama kemudian selama empat tahun Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.

Namun karena kala itu Bung Tomo tidak merasa nyaman Ia memutuskan untuk meninggalkan perannya dalam panggung politik.

Menghilangnya Bung Tomo dalam panggung politik hanya sementara saja, di akhir pemerintahan Soekarno dan di awal pemerintahan Soeharto misalnya Bung Tomo kembali muncul di tengah publik sebagai seorang tokoh nasional hingga pada tahun 1970 and Bung Tomo mulai vokal terhadap program-program pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Kevokalan Bung Tomo kala itu membuat pemerintahan orde baru khawatir akan berbagai kritikan pedasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: