HISTORIA: Pengkritik Pemerintahan Soeharto Itu Meninggal Saat Ibadah Haji di Mekkah
Bung Tomo.-ISTIMEWA-
BACA JUGA:Cerita Mistis Pertemuan Pendaki dengan Orang Bunian di Gunung Jawa Barat, Bikin Kamu Takut
Salah satu kekhawatiran orde baru muncul saat Bung Tomo mengkritik keras pembangunan TMII atau Taman Mini Indonesia Indah dan Hal inilah yang membuat Bung Tomo harus mendekam dibalik jeruji besi tanpa proses peradilan.
Hingga pada 20 April 1975 ketika TMII atau Taman Mini Indonesia Indah resmi beroperasi menuai banyak kritikan dari berbagai pihak, karena kala itu beredar informasi bahwa pembangunan TMII yang dicetuskan istri Presiden Soeharto Siti hartinah ini dianggap sebagai pemborosan anggaran negara.
Bahkan Ibu Tin atau Siti Hartinah ini meminta 10 persen dari para pengusaha dan juga meminta 16 persen dari provinsi untuk merancang pembangunan TMII.
Akibatnya, banyak kritikan keras dari berbagai pihak termasuk Bung Tomo.
BACA JUGA:Kisah Mistis Pendaki Gunung Merbabu, Yogyakarta: Diterpa Kabut dan Suara-Suara Aneh
Bung Tomo menyampaikan informasi anggaran TMII itu di berbagai media dan juga Bung Tomo kerap mengkritik pembangunan TMII dalam setiap pidato-pidatonya yang terus diulang bertahun-tahun.
Hingga membuat pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto ini sangat khawatir.
Akibat kekhawatiran rezim orde baru ini akhirnya pada tanggal 11 April 1978 Bung Tomo didatangi aparat dan ditangkap dengan paksa atas tuduhan melakukan tindakan subversif.
Ia dikerangkeng tanpa proses pengadilan di penjara Nirbaya Pondok Gede Jakarta Timur.
BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Kekayaan Tradisi Ngarak di Kabupaten Empat Lawang
Selama di dalam penjara layaknya makanan sehari-hari Bung Tomo kerap menuai berbagai introgasi dan ancaman dari aparat.
Kritikan Bung Tomo terhadap pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto ini sejatinya bukan hanya terhadap program Taman Mini Indonesia Indah atau TMII saja.
Sebelumnya Ia juga mengkritik keras peran asisten pribadi Soeharto yakni Ali Moertopo dan keluarga Presiden Soeharto yang penuh dengan kontroversi.
Selain itu Sutomo atau yang akrab dipanggil Bung Tomo ini juga mengkritik praktek cukongisme dan nepotisme dalam pemerintahan orde baru dan pada tahun 1972 menjelang hari pahlawan Bung Tomo menulis artikel dalam sebuah majalah Panji Masyarakat yang berisi kritikan Bung Tomo kepada Presiden Soeharto, Gubernur Ali Sadikin dan Bulog yang seolah-olah menganak emaskan etnis Tionghoa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: