Menghidupkan Kembali Kekayaan Tradisi Ngarak di Kabupaten Empat Lawang

Menghidupkan Kembali Kekayaan Tradisi Ngarak di Kabupaten Empat Lawang

Tradisi Ngarak di Empat Lawang.-FOTO: ANITA/REL-

Menghidupkan Kembali Kekayaan Tradisi Ngarak di Kabupaten Empat Lawang

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Empat Lawang, sebuah daerah yang kaya akan tradisi, memiliki satu keunikan budaya yang semakin jarang ditemui, yakni tradisi Ngarak. 

Ngarak merupakan salah satu warisan leluhur yang dulu gemilang, namun kini jarang terlihat. 

Tradisi ini dihidupkan saat pesta pernikahan di Empat Lawang, memberikan sentuhan bernilai pada momen berharga ini.

BACA JUGA:Mengukir Keberhasilan TPA/TPQ dan Rumah Tahfidz Darul Ilmi di Desa Makarti Jaya 3B

Hengki Kumayandi, seorang pemuda berbakat dan penggiat seni dari Empat Lawang, menjelaskan esensi dari tradisi Ngarak ini. 

Tujuannya adalah untuk memeriahkan serta mendoakan acara pernikahan dengan suara lagu dan harmoni musik. 

Dalam liriknya, terdapat syair pujian kepada Allah SWT dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW, menggambarkan akar adat Palembang yang kuat. 

Iringan musik khasnya, Robanaan atau Terbangan, menghadirkan nuansa yang khas dalam acara tersebut.

BACA JUGA:Tempat Les Terjangkau di Talang Banyu: Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Anda

Hengki juga menerangkan bahwa di akhir perayaan Ngarak, ada ritual Kuntau yang menambahkan dimensi spiritual. 

Kuntau, bentuk seni bela diri atau silat, melambangkan kesiapan pengantin menghadapi rintangan hidup yang mungkin sulit, sambil tetap menjaga diri dan keluarga.

Sulton Bustari, Ketua Dewan Adat Kabupaten Empat Lawang, menggambarkan bagaimana tradisi Ngarak ini direalisasikan. 

Dalam setiap pertunjukan, minimal 8 penari dan 16 pemegang alat musik Terbangan atau Robbana terlibat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: