RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ketika mendengar kata "kolesterol," kebanyakan orang langsung mengaitkannya dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Namun, siapa sangka, kolesterol ternyata memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon, khususnya bagi wanita?
Dari mengatur siklus menstruasi, mendukung kehamilan, hingga memengaruhi menopause, kolesterol memiliki peran besar dalam kesehatan wanita secara keseluruhan.
Menurut Dr. Sadhna Singhal Vishnoi, Konsultan Senior Obstetri dan Ginekologi di Cloudnine Group of Hospitals, New Delhi India, kolesterol adalah komponen esensial dalam tubuh yang berperan penting dalam produksi hormon, menjaga integritas membran sel, dan kesehatan secara menyeluruh.
BACA JUGA:Putri Disney Ternyata Berisiko Alami Penyakit Serius!
BACA JUGA:Hati-Hati! Suhu Dingin Bisa Picu Nyeri Tulang Belakang, Ini 6 Tips Ampuh Mengatasinya!
Kolesterol merupakan bahan dasar untuk pembentukan beberapa hormon penting, seperti:
- Estrogen: Hormon utama wanita yang mengatur siklus menstruasi, menjaga kepadatan tulang, dan mendukung kesehatan reproduksi.
- Progesteron: Berperan dalam mengatur siklus menstruasi dan mempertahankan kehamilan.
- Kortisol: Dikenal sebagai hormon stres yang membantu tubuh merespons tekanan dan mempertahankan energi.
- Testosteron: Meski lebih dikenal sebagai hormon pria, testosteron juga berpengaruh pada libido, energi, dan massa otot wanita.
Dr. Singhal menekankan, hormon-hormon ini disintesis dari kolesterol, sehingga keseimbangan kolesterol sangat penting untuk kesehatan hormonal.
Dampak Ketidakseimbangan Kolesterol pada Kesehatan Wanita
BACA JUGA:Rahasia Bunga Hibiscus Bisa Turunkan Tekanan Darah Secara Alami, Simak Caranya!
BACA JUGA:Makhana vs Murmura, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Faktanya!
1. Kesehatan Reproduksi
Kolesterol Rendah: Kekurangan kolesterol dapat menurunkan kadar estrogen dan progesteron, menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, infertilitas, atau menopause dini.
Kolesterol Tinggi: Kelebihan kolesterol bisa mengganggu regulasi hormon, memicu sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur, penambahan berat badan, dan kista ovarium.
2. Kehamilan dan Kesuburan