Sleep Tourism dan Keamanan dalam Tidur
BACA JUGA:Pemdes Tanjung Kupang Baru Bangun Jalan Usaha Tani untuk Memudahkan Akses Petani
BACA JUGA:Mengapa Majapahit dan Sriwijaya Sering Dianggap Kerajaan, Padahal Kekaisaran?
Dr. Ellis juga bekerja sama dengan KAYAK, sebuah mesin pencari perjalanan, untuk meluncurkan Sleep Tourism Guide.
Panduan ini bertujuan untuk membantu wisatawan yang mencari destinasi khusus untuk tidur nyenyak.
Dalam panduan tersebut, Dr. Ellis menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi tidur selama liburan, termasuk akses ke cahaya alami dan polusi lingkungan seperti kebisingan serta cahaya.
Menurutnya, memilih akomodasi yang tepat bisa membantu mengatasi masalah polusi cahaya dan suara.
BACA JUGA:Pertarungan Sunan Kalijaga dan Prabu Siliwangi: Adu Kesaktian yang Legendaris
Selain itu, Dr. Ellis juga menekankan pentingnya perasaan aman selama tidur.
“Jika Anda tidak merasa aman di lingkungan Anda, tidur akan terganggu karena tubuh secara alami akan berada dalam mode waspada.”
Persiapan Sebelum Liburan
Kesalahan umum yang dilakukan banyak orang sebelum liburan adalah mencoba menyelesaikan terlalu banyak pekerjaan sebelum keberangkatan.
BACA JUGA:Jaga Sinergitas, Lapas Empat Lawang Terima Kunjungan Anggota Polres Empat Lawang
BACA JUGA:Raden Walangsungsang: Pendiri Cirebon yang Berperan Besar dalam Sejarah Nusantara
“Banyak orang berusaha menyelesaikan semuanya sebelum liburan, berharap bisa tidur nyenyak begitu tiba di tujuan, tapi kenyataannya tidak selalu begitu,” kata Dr. Ellis.