BACA JUGA:Dua Zaman Satu Kabupaten: Menelusuri Wisata, Sejarah dan Asal Usul Kabupaten Batang di Jawa Tengah
Balong ikan tambra ini kemudian dimanfaatkan untuk mengairi persawahan penduduk, sehingga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Balong ikan tambra ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang menarik bagi para pengunjung.
Setelah menjalani hidupnya dengan berbagai prestasi dan kontribusi, Pangeran Purbaya dimakamkan di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Komplek makamnya menjadi tempat ziarah yang penting, dan sering diadakan khaul untuk mengenang jasanya.
BACA JUGA:Cepu: Kota Minyak yang Berkembang Pesat di Jawa Tengah
BACA JUGA:Kisah Horor Pramugari Mendegar Tembang Jawa Tengah Malam hingga Kerasukan, Bikin Merinding!
Khaul adalah acara yang dilakukan untuk menghormati dan mendoakan orang yang telah meninggal.
Peserta khaul tidak hanya dari Tegal, tetapi juga dari luar kota, menunjukkan pengaruh dan kebermaknaan yang dimiliki oleh Pangeran Purbaya.
Komplek makam Pangeran Purbaya juga berdekatan dengan komplek makam Raden Mas Hanggawana, saudara iparnya yang juga memiliki peran penting dalam sejarah Mataram.
Berjasa dalam Memajukan Pertanian dan Infrastruktur
BACA JUGA:Wewe Gombel di Bukit Gombel Legenda dan Cerita Mistis di Jawa Tengah
BACA JUGA:Rahasia Tersembunyi Indonesia Terungkap: Penemuan Wajan Raksasa Bersejarah di Jawa Tengah
Raden Mas Hanggawana adalah putra dari Ki Gede Sebayu, seorang tokoh yang memiliki kedudukan tinggi di wilayah Tegal.
Raden Mas Hanggawana lahir pada tahun 1630 dan memiliki nama asli Raden Mas Surya.
Ia diberi gelar Raden Mas Hanggawana oleh ayahnya karena ia lahir di Hanggawana, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.