Ia juga memiliki ilmu yang tinggi, terutama dalam bidang agama, hukum, dan politik. Ki Gede Sebayu tinggal di Karangmangu, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Di sana, Pangeran Purbaya belajar banyak hal dari Ki Gede Sebayu, termasuk tentang sejarah dan adat istiadat Mataram.
Pangeran Purbaya menikah dengan Raden Rara Giyanti Subhaleksana, puteri dari Ki Gede Sebayu.
BACA JUGA:Pesona Pantai-Pantai Angker di Jawa Tengah, Menyimpan Misteri Menyeramkan Dibalik Keindahannya!
BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya
Raden Rara Giyanti Subhaleksana adalah seorang wanita yang cantik, cerdas, dan berbudi luhur.
Ia juga memiliki ilmu yang tinggi, terutama dalam bidang sastra dan seni.
Bersama-sama, Pangeran Purbaya dan Raden Rara Giyanti Subhaleksana membangun masjid jami’ di Padepokan Pesantren Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Masjid jami’ adalah masjid yang menjadi pusat ibadah dan kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Grobogan, Permata di Jantung Jawa Tengah yang Memikat
BACA JUGA:Inilah Kabupaten Tersembunyi di Jawa Tengah yang Meledakkan Potensi Ekonomi
Masjid jami’ yang dibangun oleh Pangeran Purbaya dan Raden Rara Giyanti Subhaleksana memiliki arsitektur yang indah dan megah, dengan ornamen-ornamen yang bercorak Jawa dan Islam.
Masjid ini kemudian menjadi salah satu masjid tertua dan terbesar di wilayah Tegal.
Selain membangun masjid jami’, Pangeran Purbaya bersama Ki Ciptosari juga membangun balong ikan tambra di Desa Cenggini, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Balong ikan tambra adalah kolam ikan yang berisi ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis dan kesehatan, seperti ikan lele, ikan nila, dan ikan gurame.
BACA JUGA:Asal-usul Nama Kabupaten Blora di Jawa Tengah, Apa Hubungannya dengan Lumpur?