Pertempuran antara Aji Saka dan setan penunggu hutan berlangsung sengit selama tujuh hari tujuh malam tanpa ada tanda-tanda siapa yang akan menang.
Namun pada hari ketujuh, Aji Saka mendapatkan ilham dari Tuhan Yang Maha Esa.
Ia pun berdoa dengan khusyuk memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
BACA JUGA:Legenda Orang Basap | Asal-Usul Orang Cina di Kalimantan
Tiba-tiba, seberkas sinar kuning menyambar dari langit dan menghantam tubuh setan penunggu hutan dengan dahsyat.
Setan itu pun terpental jauh dan lenyap ditelan tanah.
Aji Saka bersyukur atas pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan melanjutkan perjalanannya menuju Medang Kamulan.
Pertarungan dengan Prabu Dewata Cengkar
Setelah melewati berbagai rintangan dan bahaya, akhirnya Aji Saka tiba di Medang Kamulan.
Ia melihat kerajaan itu sepi dan sunyi.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Ia pun bertanya kepada seorang penduduk yang masih tersisa di sana tentang keadaan kerajaan itu.
BACA JUGA:Misteri Warik di Pulau Kambang Barito Kuala, Keajaiban Alami dan Sejarah yang Menyertainya
Penduduk itu menjawab bahwa rakyat Medang Kamulan sudah hampir punah karena dimakan oleh Prabu Dewata Cengkar.
Ia juga mengatakan bahwa hari ini adalah giliran Patih Jugul Muda untuk membawa korban manusia untuk disantap oleh sang Prabu.