Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma sebagai Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dikenal luas sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara.
Didirikan pertama kali pada masa kolonial Belanda, BRI memiliki perjalanan panjang yang penuh makna dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat, khususnya dalam mendukung sektor ekonomi kecil dan pedesaan.
Awal Berdirinya BRI
BRI didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, seorang Patih setempat.
Bank ini pertama kali beroperasi dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren dan bertujuan membantu pegawai negeri pribumi (inlander) agar bisa menyimpan uang secara aman serta memperoleh pinjaman dengan bunga rendah.
BACA JUGA:Saham BBRI Menjadi Primadona Trader Lokal
BACA JUGA:Mahasiswa Asal Seluma Terancam Gagal Wisuda Usai Terlibat Kasus Peredaran Ganja dari Empat Lawang
Langkah ini menghindarkan masyarakat dari praktik rentenir yang membebani ekonomi rakyat kecil.
Perkembangan Selama Masa Kolonial
Seiring waktu, BRI berkembang dan mulai melayani masyarakat umum.
Pada tahun 1912, bank ini diakui oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai lembaga keuangan penting bagi perekonomian rakyat.
BRI memulai ekspansi cabangnya ke berbagai wilayah dan menawarkan kredit mikro untuk sektor pertanian, perdagangan kecil, dan kegiatan ekonomi rakyat lainnya, yang menjadi fondasi perekonomian masyarakat pada masa itu.
Masa Pendudukan Jepang dan Nasionalisasi
Selama pendudukan Jepang pada tahun 1942, BRI, bersama dengan banyak lembaga keuangan lainnya, dihentikan operasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: