Ciri-Ciri Cabe-Cabean, Fenomena Sosial Remaja Alay yang Perlu Diperhatikan

Ciri-Ciri Cabe-Cabean, Fenomena Sosial Remaja Alay yang Perlu Diperhatikan

Ciri-Ciri Cabe-Cabean, Fenomena Sosial Remaja Alay yang Perlu Diperhatikan-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Istilah cabe-cabean mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, terutama di kalangan remaja.

Fenomena ini merujuk pada cewek-cewek muda, biasanya siswa SMP atau SMA, yang dianggap alay, centil, dan sering terlihat keluar malam.

Dalam masyarakat, istilah ini menjadi sindiran terhadap gaya hidup dan perilaku yang dinilai tidak pantas.

Berikut ini adalah ciri-ciri cabe-cabean yang sudah kami rangkum dari berbagai realitas sosial.

BACA JUGA:Raja Ampat, Surga Wisata Bahari di Timur Indonesia

BACA JUGA:Eksotisme Pulau Bintan, Surga Wisata di Kepulauan Riau

1. Gigi Dipagerin

Salah satu ciri yang sering terlihat adalah penggunaan behel atau kawat gigi.

Namun, bagi kalangan cabe-cabean, behel bukan digunakan untuk merapikan gigi, melainkan hanya sebagai aksesori gaya.

Mereka memilih memasang behel di tukang gigi dengan harga murah, bukan di dokter gigi profesional.

BACA JUGA:Misteri di Balik Candi Pari: Persembahan atau Simbol Perlawanan? Simak berikut Kisahnya

Fenomena ini menimbulkan kritik dari masyarakat karena penggunaan behel tidak sesuai dengan fungsinya.

2. Penampilan Norak

Cabe-cabean sering kali tampil dengan busana yang mencolok.

Mereka biasanya mengenakan hot pants atau rok mini ketika hang out di malam hari.

BACA JUGA:Fenomena Sokushinbutsu, Praktik Mumifikasi Diri oleh Rahib Buddha di Jepang

BACA JUGA:Tradisi Mengikat Kaki di China, Penderitaan Ribuan Wanita Selama Berabad-abad

Selain itu, make-up yang tebal dan berlebihan menjadi bagian dari gaya mereka, meskipun hanya untuk keluar membeli bubble tea.

Di sekolah, mereka mengenakan rok yang diangkat tinggi hingga perut untuk memberi kesan payudara yang lebih besar, mencerminkan gaya yang dinilai kurang pantas.

3. Aktivitas Motor yang Berbahaya

Cabe-cabean juga dikenal dengan gaya hidup yang berbahaya, terutama saat berkendara.

BACA JUGA:Tradisi Sati, Lambang Kesalehan dan Kepemilikan dalam Budaya Hindu

BACA JUGA:Harakiri, Tradisi Kuno Samurai Jepang yang Menggambarkan Kesetiaan

Mereka sering terlihat naik motor dengan jumlah penumpang yang berlebihan, bahkan bisa sampai empat orang.

Tak hanya itu, kebut-kebutan sambil menggunakan ponsel menjadi pemandangan yang sering dijumpai, menambah potensi risiko kecelakaan.

4. Kegiatan Malam Hari

Saat malam tiba, cabe-cabean biasanya memiliki aktivitas yang tak kalah berisiko.

BACA JUGA:Dueling, Tradisi Pertarungan Sampai Mati untuk Menjaga Kehormatan di Abad 15-20

BACA JUGA:Tradisi Kasim, Sejarah Unik Pengebirian di Berbagai Kebudayaan Dunia

Mereka sering terlihat pacaran di fly over atau berkumpul di pasar malam.

Beberapa di antaranya bahkan menjadi bagian dari taruhan dalam balap liar yang kerap terjadi di malam hari.

Penampilan mereka saat beraktivitas di malam hari sering kali seperti ingin pergi ke pesta, tetapi pada kenyataannya hanya untuk berkumpul di tempat-tempat umum yang biasa.

5. Cabe Teriak Cabe

BACA JUGA:Mengintip Tradisi 'Kawin Culik' Suku Sasak Sade di Lombok yang Masih Langgeng

BACA JUGA:Suku Melayu di Minangkabau, Asal Usul dan Pemekaran Suku

Uniknya, meski memiliki gaya dan perilaku yang mencerminkan cabe-cabean, mereka sering kali saling mengejek satu sama lain dengan sebutan cabe.

Hal ini memperlihatkan ketidaksadaran mereka akan identitas yang mereka lekatkan pada diri sendiri, menjadikan fenomena ini semakin ironis.

Fenomena cabe-cabean bukan hanya sebuah tren sosial, tetapi juga mencerminkan pergeseran nilai di kalangan remaja.

Masyarakat, terutama orang tua dan pendidik, diharapkan lebih peduli dalam memberikan arahan agar remaja tidak terjebak dalam gaya hidup yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: