Peralihan Kultur: Dari Kejayaan Maritim Jawa hingga Kehancuran dalam Era Agraris

Peralihan Kultur: Dari Kejayaan Maritim Jawa hingga Kehancuran dalam Era Agraris

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sejarah panjang Jawa mencatat bagaimana kekuatan maritim menjadi penentu kejayaan kerajaan-kerajaan besar seperti Singosari, Majapahit, dan Demak.

Namun, peralihan budaya dari maritim ke agraris di era Mataram menjadi titik balik yang membawa pada kemunduran kekuatan Jawa.

Artikel ini akan membahas perbedaan kekuatan maritim dan agraris dalam peradaban Jawa serta dampaknya terhadap kekuatan militer dan ekonomi.

Kultur maritim telah lama menjadi pondasi kekuatan Jawa, dimulai dari Singosari hingga puncaknya pada masa Majapahit.

BACA JUGA:Hari di Bumi Akan Bertambah Panjang Jadi 25 Jam, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Misteri Asal Usul Batu Altar Stonehenge, Diangkut dari Skotlandia Sejauh 750 Kilometer

Pada era ini, Jawa mampu menghadapi peradaban maritim asing dengan kekuatan setara, bahkan mengalahkannya.

Bukti nyata kejayaan maritim Jawa adalah kemenangan Majapahit atas armada Mongol serta keberhasilan Demak dalam menghancurkan armada Portugis di Sunda Kelapa. 

Majapahit, sebagai kerajaan maritim terbesar, menunjukkan bagaimana kekuatan laut menjadi kunci dominasi wilayah Nusantara.

Demak, sebagai penerus tradisi maritim, sukses mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, yang kemudian namanya diubah menjadi Jakarta.

BACA JUGA:Menikmati Alam di Valle de Cocora Kolombia, Surga Tersembunyi untuk Pecinta Alam

BACA JUGA:Mitos dan Fakta Pulau Emas di Sumatera, Dari Suvarnabhumi hingga Papua

Setelah runtuhnya Demak, peradaban Jawa mengalami perubahan signifikan di bawah pemerintahan Mataram.

Ibu kota yang semula berada dekat dengan pesisir laut utara, berpindah lebih ke pedalaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: