Riwayat Prabu Pucuk Umun, Rajanya Suku Baduy
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Suku Baduy, salah satu suku asli Sunda Banten, dikenal luas karena konsistensinya dalam menjaga tradisi anti-modernisasi, baik dalam cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.
Suku ini mendiami kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di sepanjang aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng.
Di dalam struktur masyarakat Suku Baduy, terdapat beberapa posisi penting.
Salah satunya adalah Jaro, seorang pemimpin yang memiliki kendali dalam mengatur pemerintahan di dalam komunitas mereka.
BACA JUGA:Penemuan Sisa Makanan di Pompeii Ungkap Diet dan Gaya Hidup Romawi Kuno
BACA JUGA:9 Senjata Tradisional Indonesia dan Sejarahnya yang Menarik
Namun, di atas Jaro, terdapat posisi yang lebih tinggi dan strategis yang disebut Puun.
Puun, adalah pimpinan adat tertinggi dalam masyarakat Suku Baduy.
Kedudukannya sangat dihormati, dan semua titah Puun diikuti oleh seluruh anggota komunitas.
Puun memiliki otoritas penuh dalam memegang kebijakan adat dan menjaga agar tradisi suku tetap terjaga dari generasi ke generasi.
Dalam sejarah Suku Baduy, ada kisah menarik tentang seorang pemimpin legendaris yang dikenal sebagai Prabu Pucuk Umun, yang diyakini sebagai raja pertama yang memimpin dan membawa suku ini ke dataran Sunda Banten.
Dikisahkan bahwa Prabu Pucuk Umun memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah awal suku ini, mengarahkan perjalanan mereka dan menetapkan dasar-dasar kehidupan serta adat istiadat yang masih dipegang teguh hingga saat ini.
BACA JUGA:18 Srikandi Ramaikan Pilkada Serentak 2024 di Sumsel, Diantaranya Hj Hepy Safriani di Kota Pagaralam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: