Pernyataan Mundur Heri Amalindo dari Pilgub Sumsel 2024, Drama atau Strategi Politik?

Pernyataan Mundur Heri Amalindo dari Pilgub Sumsel 2024, Drama atau Strategi Politik?

Pengamat politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar Butar, -DISWAY NETWORK-

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pernyataan mengejutkan datang dari Dr Ir H Heri Amalindo MM yang memutuskan mundur dari kontestasi Pilgub Sumatera Selatan (Sumsel) 2024. 

Pengumuman tersebut disampaikan melalui juru bicaranya, Firdaus Hasbulah SH, dan langsung memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat serta pengamat politik.

Salah satu pengamat politik Sumsel, Drs Bagindo Togar Butar Butar, menyatakan keraguannya terhadap keputusan tersebut. 

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bahwa langkah ini hanyalah bagian dari "dramaturgi politik" yang dimainkan oleh Heri Amalindo. 

BACA JUGA:Heri Amalindo Undur Diri dari Pilgub Sumsel 2024, Head to Head HDCU vs MataHati di Depan Mata

BACA JUGA:Kampanye Pilgub dan Pilbup 2024 Kapan? Berikut Kata Ketua KPU Kabupaten Empat Lawang

"Semoga saja tidak. Kita berharap Heri Amalindo saat ini tengah memainkan dramaturgi politik. Karena dia sendirian yang menyatakan mundur tidak bersama pasangannya Popo Ali," ujar Bagindo dalam komentarnya tadi malam, dilansir dari SUMATERAEKSPRES.ID, Jum'at (16/8/2024).

Bagindo juga menambahkan bahwa pernyataan mundur ini bisa jadi merupakan bentuk perlawanan politik terhadap elit partai politik (parpol) yang belakangan ini dinilai semakin tidak konsisten

Ia menilai, ada indikasi bahwa parpol telah berubah menjadi 'makelar politik' yang menjalankan politik dengan cara-cara yang tidak sehat.

"Ini sekaligus merupakan pembelajaran buat parpol dan elit parpol yang semestinya memegang teguh prinsip kepartaiannya," ungkap Bagindo.

BACA JUGA:Kontroversi di Olimpiade Paris 2024: Rusia Kecam Penutupan yang Disebut “Satanisme”

BACA JUGA:Netralitas ASN dan Kepala Desa di Muratara Disoal!

Lebih jauh, Bagindo menyebut bahwa keputusan Heri ini bisa saja merupakan strategi untuk mengukur reaksi publik

Apalagi, keputusan tersebut diambil saat popularitas Heri sedang berada di puncak dan dukungan dari berbagai partai politik juga cukup kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: