Rusia Salahkan AS atas Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi
Kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024--
RAkYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, memberikan komentar tegas terkait kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Lavrov menuding bahwa sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran telah memperburuk keselamatan penerbangan di negara tersebut, yang menjadi faktor penyebab tragedi ini.
Lavrov menyoroti bahwa negara-negara yang terkena sanksi Washington, seperti Iran, tidak dapat mengakses suku cadang penting untuk pemeliharaan peralatan penerbangan mereka.
Menurutnya, ketidaktersediaan suku cadang ini dapat mengakibatkan penurunan standar keselamatan. Iran, yang sebelum Revolusi Islam tahun 1979 merupakan pembeli utama helikopter AS di bawah pemerintahan Shah, kini mengalami kesulitan besar dalam mempertahankan armada penerbangannya akibat sanksi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
BACA JUGA:Jutaan Orang Turun ke Jalan di Iran Mengiringi Pemakaman Pemimpin Tertinggi
Kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024. Helikopter yang digunakan adalah Bell 212, sebuah model yang diproduksi oleh Bell Textron di Texas dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Helikopter tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Kota Tabriz, setelah Raisi meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan dengan Republik Azerbaijan.
Selain Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian juga berada di dalam helikopter tersebut. Pencarian puing-puing helikopter berlangsung sepanjang malam di tengah badai salju dan baru menemukan hasil pada Senin pagi.
Kematian Raisi dikonfirmasi melalui pernyataan yang disampaikan Wakil Presiden Mohsen Mansouri di media sosial serta melalui siaran televisi pemerintah.
BACA JUGA:Waduh Gawat, Korban Selamat Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Buka Suara: Tidak Ada Kabut Tebal
Kantor berita resmi Iran, IRNA, juga melaporkan bahwa Ebrahim Raisi, presiden kedelapan Iran, telah menjadi martir setelah helikopter yang membawanya jatuh di wilayah Varzaqan, Provinsi Azarbaijan Timur, barat laut Iran.
Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, juga menyalahkan AS atas kecelakaan yang menewaskan Raisi.
Zarif mengkritik sanksi AS yang membatasi penjualan industri penerbangan ke Iran, yang pada akhirnya menghambat kemampuan Iran untuk memelihara fasilitas penerbangannya dengan baik.
Saat ini, investigasi mengenai penyebab pasti jatuhnya helikopter masih berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: