Wah! Jangan Coba-coba Menunjuk Kuburan dan Bulan di Bangka Belitung, Ini Akibatnya!

Mitos menunjuk kuburan atau bulan dengan jari telunjuk berasal dari kepercayaan masyarakat Bangka Belitung terhadap adanya makhluk halus yang bersemayam di tempat-tempat tertentu, seperti kuburan, pohon besar, sungai, danau, atau gunung. 

Makhluk halus ini disebut dengan berbagai nama, seperti hantu, kuntilanak, pocong, genderuwo, tuyul, atau jin. 

BACA JUGA:Jangan Kaget! Inilah Mantra Ajaib yang Wajib Diucapkan Masyarakat Bangka Belitung Sebelum Buang Hajat

BACA JUGA:Ditembak Tak Mempan, Dipenggal Tak Meninggal! Mengenal Rawa Rontek, Ilmu Kuno Pulau Jawa

Masyarakat Bangka Belitung percaya bahwa makhluk halus ini memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa, seperti bisa berubah bentuk, menghilang, atau mempengaruhi manusia.

Masyarakat Bangka Belitung juga percaya bahwa makhluk halus ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda, ada yang baik, ada yang jahat, ada yang suka membantu, ada yang suka mengganggu, ada yang suka bermain, ada yang suka menakut-nakuti. 

Oleh karena itu, masyarakat Bangka Belitung selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan makhluk halus ini, dengan cara menghormati, memberi sesaji, atau berdoa.

Namun, ada beberapa hal yang dianggap sebagai pantangan atau tabu oleh masyarakat Bangka Belitung, karena bisa menimbulkan kemarahan atau kesalahan makhluk halus. 

BACA JUGA:Kisah Nyata dari Orang-orang yang Pernah Bertemu dengan Makhluk Gaib di Hutan

BACA JUGA:Alasan Meletusnya Gunung Barujari: Mitos dan Kepercayaan Masyarakat

Salah satunya adalah menunjuk kuburan atau bulan dengan jari telunjuk. 

Menurut mitos, tindakan ini dianggap sebagai bentuk penghinaan atau tantangan terhadap makhluk halus yang berada di kuburan atau bulan. 

Akibatnya, makhluk halus tersebut bisa marah dan menghukum orang yang menunjuk dengan cara-cara yang tidak menyenangkan.

Akibat Menunjuk Kuburan atau Bulan

BACA JUGA:Apakah Orang Bunian Nyata? Siapa Sebenarnya Orang Bunian? Ini Dia Cerita dan Bukti-Buktinya

Sumber: