Tradisi Unik di Kabupaten Lahat, Ndodol ala Emak-emak di Tanjung Sakti

Tradisi Unik di Kabupaten Lahat, Ndodol ala Emak-emak di Tanjung Sakti

Masak Dodol.-facebook.com-

BACA JUGA:Hasil Pengundian Nomor Urut Capres 2024: Anies Nomor 1, Prabowo Nomor 2, Ganjar Nomor 3

Dodol yang berwarna cokelat melambangkan kesederhanaan dan ketawadhu’an dalam menjalani kehidupan.

Bagaimana Proses Ndodol?

Proses ndodol dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu tepung beras, santan, dan gula merah. 

Bahan-bahan ini dicampur dalam sebuah kuali besar yang diletakkan di atas tungku api. 

BACA JUGA:Menyambut PPPK Teknis 2023: Pandangan Mendalam melalui Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban

Kemudian, dodol harus diaduk terus-menerus dengan menggunakan kayu panjang yang disebut “gandar”. 

Adonan dodol harus diaduk hingga matang, kental, dan berminyak. 

Proses ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam.

Selama memasak dodol, mereka yang terlibat dalam ndodol diwajibkan mencicipi penganan tersebut. 

BACA JUGA:Pengedar Narkoba di Betung Terungkap: Aprizal Dibekuk dengan Barang Bukti 187,03 Gram Sabu

Hal ini dimaksudkan agar mereka merasakan manisnya dodol, yang merupakan simbol kebahagiaan dan keberkahan. 

Selain itu, mencicipi dodol juga menjadi cara untuk mengecek kematangan dan rasa dari penganan tersebut. 

Jika dodol sudah matang, maka adonan akan dipindahkan ke loyang yang sudah diolesi minyak. 

Dodol kemudian dipotong-potong dan dibungkus dengan daun pisang atau plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: