Kisah Pahlawan Kulano Dagho dan Perdamaian yang Mereka Ciptakan | Cerita Rakyat Kepulauan Sangihe

ILUSTRASI--
Wangkoang membalas dengan melemparkan batu besar ke Teluk Dagho, merusak sembilan rumah.
Namun, cerita mencapai puncaknya ketika suku Karangetang dari Pulau Siau menyerang Pulau Kalama.
Orang-orang Kalama meminta bantuan Kulano Wahede.
Setelah menemui pahlawan Karangetang, terjadi pertempuran epik, tetapi akhirnya kedua kelompok saling menghormati dan berpisah dengan damai.
Kisah berakhir dengan kedamaian di antara Kulano Dagho.
Mereka memutuskan untuk membagi daerah kekuasaan masing-masing.
Angsuangkila menjadi Kulano di Dagho, Wahede di Tanjung Hego, dan Wangkoang di Dumpaeng.
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan perdamaian dalam menghadapi konflik.
BACA JUGA:Kisah Naga Sungai Kandangan: Sebuah Legenda dari Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
Meskipun awalnya terjadi pertempuran, akhirnya mereka menemukan solusi yang damai dan menghormati satu sama lain.
Sejarah pahlawan Kulano Dagho menjadi warisan berharga yang mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan dan perdamaian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: