ASAL USUL BATU SIAU DAN AKE SIO | Cerita dari Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

ASAL USUL BATU SIAU DAN AKE SIO | Cerita dari Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

ASAL USUL BATU SIAU DAN AKE SIO | Cerita dari Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro--

ONDONG SIAU, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Siau, yang terletak di sebelah utara Sulawesi, Indonesia, memiliki sejarah yang menarik dan beragam legenda. 

Salah satu cerita rakyat yang menceritakan asal-usul nama pulau ini adalah kisah tentang Batu Siau dan Ake Sio

Kisah ini bermula pada abad ke-13 dengan pasangan suami istri, Lumimuut dan Oar, yang memiliki dua orang anak, Mina Esa dan Andi Polii.

Mina Esa, salah satu anak mereka, menikah dengan seorang Kastilani bernama Makisemba. 

BACA JUGA:Legenda Ampaha, Cerita Rakyat Kepulauan Talaud

Pasangan ini hidup di Onsawang, namun pada suatu saat, mereka memutuskan untuk berlayar ke utara Celebes (Sulawesi) dan tiba di sebuah pulau yang kemudian diberi nama Sawang (Siau Timur) sebagai pengingat tanah tumpah darah mereka yang bernama Onsawang.

Mereka menetap di pulau Sawang, dan suatu hari, ketika mereka menjelajahi pedalaman pulau itu, mereka menemukan sebuah batu besar yang menjadi tempat mereka bermukim. 

Makisemba dan Mina Esa dikaruniai sembilan orang anak: Uta Labo, Uta Haghi, Lekungbulaeng, Naeloh, Linangkulaeng, Wulaeng, Bawingkahe, Neli, dan Rasageng.

Batu besar ini oleh Makisemba disebut "Batu Sio" karena setiap kali anak mereka lahir, plasenta (kakadumang dalam bahasa daerah) selalu ditanam di bawah batu besar tersebut. 

BACA JUGA:Kisah Pahlawan Kulano Dagho dan Perdamaian yang Mereka Ciptakan | Cerita Rakyat Kepulauan Sangihe

Selain itu, setiap anak yang lahir digali sebuah kolam sebagai tempat mandi. 

Sampai saat ini, sembilan kolam ini masih ada dan terletak di suatu tempat bernama Pamua/Ukadeng di desa Beong, Kecamatan Siau Tengah. 

Sembilan kolam mata air ini dalam bahasa daerah disebut "Ake Sio."

Kisah ini terus berlanjut hingga saat Magelhaens, seorang pelayar Spanyol, tiba di pulau ini pada bulan November 1420. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: