Misteri Bahtera Nabi Nuh, Gunung Padang, Bukan Piramida Mesir, Begini kisahnya

Misteri Bahtera Nabi Nuh, Gunung Padang, Bukan Piramida Mesir, Penemuan Baru Para Peneliti yang Bikin Geger, begini ceritanya-istimewah/internet-
BACA JUGA:Misteri Gunung Jabal Qaf, Terdapat 500 Bukit Dibuat Dari Air yang Dibekukan, Begini Ceritanya!
Piramida Gunung Padang, dengan usia antara 15.000 hingga 25.000 tahun sebelum masehi, jauh lebih tua daripada piramida Mesir yang dibangun pada 2.700 tahun sebelum masehi.
Peradaban Mesopotamia, yang dianggap sebagai peradaban tertua, dibangun oleh bangsa Sumeria pada masa 10.000 hingga 20.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Berusia 5000 Tahun SM, dibangun Zaman Nabi Ibrahim, Tambah Unik dan Menarik
Gunung Padang pertama kali ditemukan oleh Nicholas Johannes Krom pada tahun 1914, dengan empat teras yang disusun dari batu kasar dan dihiasi batu andesit berbentuk Lingga di puncaknya.
Kelanjutan riset Gunung Padang telah menjadi pertanyaan banyak orang hingga saat ini.
Tim terpadu riset mandiri telah melakukan penelitian yang berhasil membuktikan bahwa Gunung Padang memiliki tiga bangunan berkubah yang menjulang tinggi, mengecil ke atas.
BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Berusia 5000 Tahun SM, Dibangun Zaman Nabi Ibrahim, Tambah Unik dan Menarik
membentuk segitiga ke bawah sampai kedalaman 70 m, ditopang oleh konstruksi seperti bentuk piring raksasa sampai kedalaman 220 m.
Namun, penelitian lebih lanjutan, termasuk uji tomografi, masih diperlukan untuk mengungkap sepenuhnya misteri Gunung Padang.
Uji tomografi digunakan untuk melihat penampang lintang sebuah objek sehingga terlihat seperti diiris atau disayat dengan menggunakan gelombang seismik atau gempa buatan.
BACA JUGA:Daftar 11 Harta Karun Kerajaan Sriwijaya yang Terungkap dari Dasar Sungai Musi
Hasil tomografi di Gunung Padang telah menyempurnakan temuan yang sudah ada dengan metode geofisika lainnya, seperti geolistrik, georadar, geomagnet, dan pengeboran.
Temuan-temuan ini mengungkap stratigrafi dan kekosongan ruang akibat tersedotnya sejumlah besar air. Misteri Gunung Padang menjadi semakin menarik dan akan terus memicu penelitian lebih lanjut.(*).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: