Mengungkap Alasan di Balik Larangan Pesawat Terbang di Atas Antartika

Mengungkap Alasan di Balik Larangan Pesawat Terbang di Atas Antartika

ILUSTRASI.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mengapa pesawat komersial berjadwal dilarang terbang atau melintas di Benua Antartika adalah pertanyaan yang sering muncul ketika membahas berbagai misteri yang melibatkan wilayah ini.

Beberapa orang mengaitkan larangan tersebut dengan Admiral Byrd, seorang penjelajah Amerika Serikat yang terkenal karena penjelajahannya di Benua Antartika dan Arktik.

Selama ekspedisinya di Benua Antartika menggunakan pesawat Fokker F-VII, Admiral Byrd mengklaim melihat daratan sebesar Amerika Serikat yang belum pernah dikunjungi manusia sebelumnya. 

BACA JUGA:Ukir Sejarah, Pesawat Besar Mendarat Mulus di Benua Es Antartika

Bagi penganut teori konspirasi Bumi Datar, ini memunculkan ide bahwa Benua Antartika mungkin menyimpan sisi lain dari Bumi yang tidak diketahui dan tidak boleh diakses oleh publik.

Namun, ada alasan resmi terkait larangan pesawat komersial berjadwal melintas di atas Benua Antartika.

Aturan ini sebagian besar terkait dengan pertimbangan keselamatan penerbangan.

Sebagai contoh, selama Pemerintahan Reagan, Administrator FAA J. Lynn Helms mengeluarkan keputusan bahwa pesawat yang terbang harus selalu berjarak sekitar satu jam penerbangan dari bandara terdekat, untuk mengantisipasi keadaan darurat yang memungkinkan pesawat mendarat dengan aman.

BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Kebudayaan Megalitikum, Dibangun Zaman Nabi Ibrahim, 20 KM dari Kecamatan Warung Kondang

Aturan ini dikenal dengan sebutan "60-minute rule" atau Extended Range Operation Two-Engine Airplanes (ETOPS).

Saat itu, ETOPS membatasi pesawat twin-jet untuk terbang hanya setengah dari jarak kemampuannya, bahkan jika pesawat memiliki dua mesin.

Namun, saat ini, pesawat modern sudah memiliki kemampuan untuk terbang selama berjam-jam dengan hanya satu mesin.

Sebagai contoh, Airbus A330-900 berhasil terbang 4 jam 45 menit dengan satu mesin saat meraih sertifikasi ETOPS.

BACA JUGA:Penemuan Tapak Harimau di Gunung Padang Mengguncang Dunia Arkeologi, 'Pelet' Manjur Mendekati Gunung Padang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: