BASINDO! Tradisi Bertemu Gadis Pujaan di Kebun Belakang Desa, Dapat Pinjaman Kain Jadi Penanda

BASINDO! Tradisi Bertemu Gadis Pujaan di Kebun Belakang Desa, Dapat Pinjaman Kain Jadi Penanda

Ilustrasi.--

Uniknya lagi jika disetujui biasanya bujang mengajukan peminjaman sarung kepada sang gadis linjangannya (pasangan basindo) jika dipenuhi sang bujang sangat senang sekali setiap malam dijadikan selimut bahkan dijadikan bangga banggahan jikalau tidur berkumpul di rumah teman. 

BACA JUGA:Menelisik Tradisi Pantauan, Budaya Suku Besemah di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam

Satu lagi, budaya Basindo tadi biasanya dilakukan di hari jumat, entah mengapa karena didesa hari Jumat masyarakat banyak berkumpul, selain menghormati Shalat Jumat juga jadi budaya turun temurun, termasuk acara sedekahan dulunya bukan hari minggu tapi di hari jumat. 

Itulah sekelumit cerita tentang Budaya Basindo di Musi rawas, aneh dan unik memang karena tidak banyak daerah yang memiliki budaya yang sama. Namun budaya itu lambat laun mulai ditinggalkan, ya akibat kemajuan zaman. 

BACA JUGA:Ternyata Begini Tradisi Patauan Budaya Suku Besemah di Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam

Bujang dan gadis sekarang mengaku lebih modern dan melakukan kegiatan yang lebih modern lagi. Tidak harus Basindo ke kebun atau hutan, bisa ngobrol melalui handphon bahkan datang kerumah langsung. 

Bersyukurnya lagi, budaya ini nampaknya masih dilestarikan dalam bentuk lagu dan tarian. Biasa ditampilkan dalam acara resmi menjadi ciri khas budaya kita. 

Tarian Basindo

Musi Rawas adalah nama kabupaten tempat budaya ini berkembang dan dijaga dengan penuh kecintaan, spertinya ini yang bisa kita petik. 

BACA JUGA:Baru 10 Hari Menikah, Pengusaha di Sumsel Ditinggal Minggat Sang Istri

1. Seni Tari dalam Budaya Basindo Bujang Gadis Musi Rawas

Salah satu hal yang paling menarik dari budaya Basindo Bujang Gadis Musi Rawas adalah seni tari tradisionalnya. Tarian ini menggambarkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat sekitar. Gerakan tari yang lemah gemulai, tetapi tetap penuh makna, menggambarkan keramahan dan kehangatan orang-orang Musi Rawas.

Setiap gerakan tari dalam Basindo Bujang Gadis Musi Rawas memiliki arti filosofis yang dalam. Dalam beberapa tarian, seperti tari Bedana, tari Kancet Lasan, dan tari Serimpi, terdapat cerita-cerita klasik yang disampaikan melalui gerakan dan ekspresi para penari. Tari ini sering dipentaskan dalam acara-acara adat, upacara, dan perayaan penting di Musi Rawas.

BACA JUGA:Dua Rumah Panggung di Saung Naga, Ludes Terbakar

2. Musik Tradisional dan Alat Musik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: