Mau Diangkat Derajat, Karir Terbaik, Dijaga Allah SWT Saat Bekerja, Keluar Dari Kesulitan, ini Kata Adi Hidaya
Ustad Adi Hidayat--
EMPATLAWANG,
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Semua kita dipastikan mendambahkan dinaikan derajat, diletakan karir terbaik bahkan dijaga Allah SWT saat bekerja serta di keluarkan dari sulitan dan masalah.
Ternyata hal ini bisa di raih siapa sja, umat muslim khususnya dengan mengikuti petunjuk ustad Adi Hidayat berikut ini,
BACA JUGA:Ini 7 Manfaat Sholat Tahajud 40 Hari, Bisa Dapatkan Kemuliaan Lho
Menurut Adi Hidayat 4 keistimewaan yang Allah SWT berikan khusus kepada ahli salad tahajud.
4 keistimewaan ini tidak Allah berikan kepada orang lain, termasuk kepada orang yang rajin salat tepat waktu namun tidak melaksanakan salat tahajud.
BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan 28 Juni Sebagai Idul Adha 1444 H, Pemerintah Masih Dibahas
Apa 4 keistimewaan yang Allah berikan kepada ahli ibadah tahajud: Ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat
1. Allah angkat derajatnya, diberikan tempat bekerja yang mulia dan baik. Karirnya akan dipermudah Allah
BACA JUGA:Idul Adha 2023 Kapan? Ini Kata PP Muhammadiyah
2. Saat dia bekerja maka akan dibimbing langsung oleh Allah
3. Allah akan menjaganya selama dia bekerja atau berangkat menuju tempat bekerja. Jadi misalnya tiba-tiba Allah gerakan hati supaya tidak lewat jalan biasa, karena ternyata disitu ada bahaya
BACA JUGA:Bolehkah Menyimpan Daging Kurban Lebih 3 Hari, Ini penjelasannya
4. Kalau ada kesulitan Allah SWT langsung yang akan membimbing supaya keluar dari kesulitan itu. Kalau di tempat kerja ada yang jahil atau mau jahat maka Allah langsung yang menolong tanpa perantara.
Tahajud merupakan salah satu salat sunah. Namun, tahajud memiliki banyak keutamaan. Ia merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari.
BACA JUGA:Gaji ke-13 ASN di Kabupaten Empat Lawang Masih 'Beku'
Setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu Subuh. Waktu yang paling baik untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam, didasarkan pada Hadits Riwayat Muslim, at-Tirmidzi dan Ibnu Majjah.
Fajar Gandung Panjalu Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya menjelaskan Shalat Tahajud disebut juga sebagai Shalat Lail atau Qiyamullail karena pelaksanaannya dilakukan pada malam hari.
BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH!! Pria di Linggau Sobek Alquran Usai Solat Magrib
Selain itu, ia disebut juga Shalat Witir karena dilaksanakan dengan jumlah raka’at ganjil. Shalat Tahajud dapat dilakukan secara sendirian, serta boleh pula dilaksanakan secara berjamaah.
“Sebelum melakukan Shalat Tahajud, dapat diawali dengan melakukan shalat pembuka yang ringan (shalat iftitah), yakni shalat dua rakaat dengan membaca fatihah saja dalam setiap raka’atnya, tanpa membaca surat pendek sebagaimana biasanya dalam shalat. Adapun bacaan pada gerakan shalat yang lain (Ruku’, I’tidal, Sujud, dll) tetap dilakukan sebagaimana biasa,” tutur Gandung kepada disway network.
BACA JUGA:Tahukah Kamu, Saat Pemotongan Hewan Kurban Tidak Boleh Ngobrol apalagi merokok.!
Dalam melaksanakan Shalat Tahajud, Rasulullah melaksanakan dengan beberapa cara, antara lain dengan formasi raka'at 4-4-3 yakni dengan 4 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua, dilanjut dengan 4 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua, lalu ditutup dengan 3 raka’at tanpa tasyahud awal pada raka’at kedua.
“Bisa pula dilakukan dengan formasi 2-2-2-2-2-1, yakni lima kali shalat dua raka’at dan ditutup dengan satu raka’at. Kedua formasi tersebut menghasilkan jumlah raka’at yang sama, yakni sejumlah 11 raka’at. Apabila ditambahkan dengan shalat iftitah maka terhitung 13 raka’at,”imbuhnya lagi.
BACA JUGA:AWAS! Kepala dan Kulit Hewan Kurban Jangan Dijual, Begini Penjelasannya
Menurut Fajar salah satu di antara hikmah Shalat Tahajud dapat kita temukan dalam Q.S Al-Isra’ ayat 79, dimana Shalat Tahajud diharapkan dapat menjadi sarana naiknya derajat kita di hadapan Allah kepada derajat yang lebih baik (maqoman mahmudan).
“Karena besarnya hikmah shalat tahajud, maka sebaiknya seorang Muslim membiasakan diri untuk bangun pada akhir malam guna melakukan shalat sunnah ini. Namun demikian, apabila seorang muslim khawatir tidak dapat bangun pada sepertiga malam terakhir, ia dapat melaksanakan setelah shalat isya, sebelum menuju pembaringan untuk beristirahat,”jelasnya.
BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH!! Pria di Linggau Sobek Alquran Usai Solat Magrib
Ia menerangkan dalam suatu hadist “jika seseorang setelah melakukan shalat witir usai shalat isya kemudian ia tidur lalu terbangun lagi pada akhir malam, ia tidak perlu mengulangi shalatnya, didasarkan pada hadits Rasulullah yang menyebutkan “Tidak ada dua witir dalam satu malam” (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: