Tahukah Kamu, Saat Pemotongan Hewan Kurban Tidak Boleh Ngobrol apalagi merokok.!

Tahukah Kamu, Saat Pemotongan Hewan Kurban Tidak Boleh Ngobrol apalagi merokok.!

Warga GTP talang banyu Empat Lawang saat melakukan pemotongan hewan kurban, doc. Rel--

 

 

 

PALEMBANG, 

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - 

Menjelang Idul Adha 1444 H banyak warga khusus nya umat Muslim berniat memotong hewan kurban. 

Tahukah kamu ternyata saat pemotongan atau penyembelihan sebaiknya jangn asal potong. 

BACA JUGA:Kejari Empat Lawang Tetapkan Tersangka Kasus Pulo Mas

Dalam syariat Islam ada aturannya, sehingga mendapatkan hasil yang baik, begini penjelasannya. 

 

Wakil Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Mahmudin membenarkan pemotongan hewan kurban harus sesuai dengan syariat Islam. Tidak boleh asal.

 

"Pertama yang pasti niat, lalu memotong menggunakan golok yang benar-benar tajam," kata Mahmudin. 

BACA JUGA:Perbedaan Haji Reguler, Haji Khusus dan Haji Furoda yang ternyata baru 4 Tahun di Legalkan lho..!

Pemotongan hewan kurban juga harus menghadap arah kiblat, dan dianjurkan untuk juru sembelih berwuduh terlebih  dahulu. 

"Karena ini menghilangkan nyawa jadi harus khusyuk, di tambah saat penyembelian panita jangan ngobrol apa lagi sambil merokok," katanya. 

 

Mahmudin juga menambahkan selama proses pemotongan hewan kurban jangan dalam keadaan stres.

BACA JUGA:Wah Gawat, Balita Positif Narkoba, Berperilaku Aktif, Ngoce-ngoceh, Susah Tidur, begini kisahnya dan gerakan p

Agar tidak stres, hewan dipotong dengan golok yang tajam, jangan melalukan pemotong dengan cara dipukul, ditarik hingga digulingkan dengan kasar.

 

"Lakukan pemotongan dengan lembut. Dari hasil penelitian hewan kurban yang tidak stres akan menghasilkan daging yang enak dimakan," imbuhnya.

BACA JUGA:Wah Mantap Nih!! Empat Lawang Lagi Musim Durian, Cek Harga per-Buahnya

Lebih lanjut Mahmudin menambahkan pemotong harus benar. Ada tiga yang harus dipotong.

 

"Urat nadi darah, saluran makan, dan saluran udara, itu harus terpotong dengan sempurna," ujarnya.

 

Setelah melakukan pemotongan, hewan harus benar-benar mati baru boleh di proses. 

 

"Jangan sampai kaki masih bisa gerak tapi sudah dikulit, hewan tersebut dapat menjadi bangkai," tambahnya.

BACA JUGA:Kerja Ke Jepang, Berikut Keuntungan dan Tahapan Proses Pendaftaran Hingga Keberangkatan

Mahmudin juga mengingat untuk masyrakat, sebelum melakukan pemotongan, hewan harus  dipastikan tidak dalam keadaan sakit serta tidak cacat.

"Hewan kurban jangan dalam keadaan sakit, cacat dan umur yang pas. Untuk hewan dalam keadaan cacat tidak memenuhi syarat pemotongan kurban," imbuhnya.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: