Kontraktor Pembangunan Stadion Mini tak Sesuai Standar

Kontraktor Pembangunan Stadion Mini tak Sesuai Standar

Lokasi yang direncanakan pembangunan stadion mini yang sudah land clearing. Foto : Ismail/REL--

PTBA Sangat Selektif Pilih Kontraktor

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Lahat, H Samir mengakui, PT Bukit Asam (PTBA) yang akan melakukan pembangunan, sangat selektif memilih kontraktor.

BACA JUGA:Hadapi Porprov ke-XIV 2023, Lahat Terus Genjot Pembangunan Venue

Untuk tender pembangunan, PTBA miliki tim khusus yang menilai teknis dan administrasi kesiapan perusahaan kontraktor.

“Untuk stadion mini ada empat perusahaan yang lulus. Sedangkan kolam renang hanya ada tiga perusahaan. Penawaran sudah ada, RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan dokumen juga lengkap. Tapi saat ditanya ada pengalaman buat kolam renang, diam semua,” ungkap Samiri, yang merupakan pensiunan PTBA ini.

Samiri menambahkan, pembangunan stadion mini dan venue kolam renang tersebut tetap akan dilakukan.

BACA JUGA:Porprov di OKU Raya, Empat Lawang Kirim 123 Atlet

Namun pihaknya tidak tahu kapan jadwal tender ulang rencana pembangunan tersebut. Namun yang jelas, komitmen Bupati Lahat, Cik Ujang SH dengan PTBA, tetap akan berjalan.

“Dua bangunan itu dibuat dengan standar nasional, untuk jangka waktu panjang. Jadi, kontraktor bukan sekedar lolos seleksi, tapi bisa berikan hasil yang maksimal,” tutur Samiri. Rabu (1/2/2023) lalu.

Organisasi Perangkat Daerah terkait, PT Bukit Asam (PTBA), juga 20 kontraktor yang akan terlibat dalam pembangunan stadion mini dan venue kolam renang, melakukan pemeriksaan di lokasi pembangunan.

Saat itu, ada 12 kontraktor untuk pembangunan stadion mini, dan delapan kontraktor untuk venue kolam renang. Kamis (2/2), rapat tindak lanjut rencana pembangunan, juga dilakukan di kantor PTBA.

BACA JUGA:Porprov, Empat Lawang Targetkan Masuk 10 Besar

Hasilnya saat itu, banyak kontraktor yang mengaku belum pernah membangun stadion mini dan venue kolam renang. Padahal, itu jadi salah satu syarat tender yang dibuka oleh pihak PTBA.

“Panitia lelangnya itu bukan kita, tapi pihak PTBA. Yang ingin ikut banyak, tapi tidak ada yang menawar. Apalagi ada evaluasi dri PTBA untuk kontraktor yang ajukan diri, dan dinyatakan tidak ada yang memenuhi ambang batas kelulusan,” terang Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Lahat, Ir Herman Oemar.

Herman Oemar mengakui, tidak gampang untuk ikut proyek dari PTBA. PTBA tidak hanya menginginkan kontraktor yang hanya bisa menyatakan sanggup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: