Tragis!!, Anak Tusuk dan Bacok Orang Tua Kandung

--
BACA JUGA:Tragis, Dicekoki Miras Gadis 15 Tahun Digilir 6 Pemuda
Setelah 2 jam berusaha, pelaku tak menggubris itu. Bahkan mulai mengancam warga dengan pedangnya.
Warga berusaha memojokkan pelaku di dalam kamar menggunakan kayu yang disilangkan. Tapi pelaku malah berontak dan melawan. Dia lari ke arah dapur.
Di sana, pelaku berhadapan dengan Aipda Andri. Awalnya ia mencoba menusuk sang polisi. Namun terhalang tas selempang.
Aipda Andri kemudian melepaskan tembakan ke kaki, membuat pelaku terjatuh.
BACA JUGA:Sopir Truk Kena Palak dan Kena Bacok Preman, Lukanya Sampai 15 Jahitan
“Anggota kita berusaha keluar dari dapur, namun pintunya terkunci. Saat berbalik dan mencoba melangkahi pelaku yang terjatuh, ternyata betis anggota kita dibacok. Pelaku juga bacok bokong anggota kita, sehingga terpaksa diberikan tindakan terukur kembali,” ungkap Kapolres Muba AKBP Siswandi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio Andrian.
Pelaku kemudian berhasil diamankan. Dibawa ke RSUD Sungai Lilin guna menjalani perawatan atas luka tembak yang diderita. Sedangkan ibu dan ayah pelaku dilarikan ke rumah sakit.
“Setelah dua jam di rumah sakit, sekitar pukul 2 dinihari, pelaku menurut pihak rumah sakit sudah bisa dibawa pulang. Kemudian kita bawa ke polsek guna menjalani pemeriksaan dan penahanan,” tandasnya.
Sempat diperiksa. Namun ketika dilakukan penahanan, pelaku berulah dalam sel. Dia mengamuk dan membenturkan kepala dan tubuhnya ke dinding.
“Pelaku lalu kita bawa kembali ke rumah sakit untuk dirawat. Tapi pukul 15.00 WIB, pelaku meninggal dunia di rumah sakit,” kata Dwi.
BACA JUGA:Pelaku Pembacokan Warga Kayu Agung Ditangkap di Tangerang
Ibu pelaku yang dirawat di RSUD Sungai Lilin lalu dirujuk ke rumah sakit di Kota Jambi. Namun, Selasa (28/3/2023) malam, Siti menghembuskan nafas terakhirnya.
“Pelaku kita jerat dengan pasal 351 ayat 3 KUHP dan ditetapkan tersangka. Tapi karena yang bersangkutan juga meninggal, kasusnya SP3,” tegas Dwi.
Terkait motif pelaku, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, ternyata karena tak terima sang ayah yang membakar kitab kepercayaan yang diyakini pelaku lantaran dinilai sesat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: