Kronologi Peristiwa di Magelang Bermuara dari Kuat, Kapolri Jelaskan Motif Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan
Kapolri Listio Sigit Prabowo--
JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bicara soal motif Ferdy Sambo yang merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sebelumnya Komisi III DPR RI mempertanyakan motif pembunuhan Brigadir J yang belum diungkap kepada publik, apakah ini soal pelecehan atau perselingkuhan.
Di awal Kapolri mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J akan diungkap pada saat persidangan para tersangka pembunuhan Brigadir J.
BACA JUGA:Terancam Dipecat, Irjen Ferdy Sambo Ajukan Pengunduran Diri
Namun akhirnya Kapolri mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, karena adanya laporan sang istri Putri Candrawathi.
Laporan Putri Candrawathi yang dimaksud adalah terkait masalah keasusilaan yang terjadi di Magelang.
Apakah keasusilaan yang dimaksud Kapolri adalah pelecehan atau perselingkuhan, pihaknya mengatakan akan melakukan pendalaman.
"Motif ini dipicu adanya laporan dari Ibu PC terkait dengan masalah-masalah yang terkait masalah keasusilaan," ujar Kapolri.
BACA JUGA:LPJU Empat Lawang Naik Tagihan Lampu Jalan Meningkat
"Jadi mungkin ini juga untuk menjawab bahwa isu antara pelecehan ataupun perselingkuhan. Ini sedang kami dalami," jelas Kapolri.
Kapolri mengatakan, pendalaman yang akan dilakukan adalah dengan kembali memeriksa Putri Candrawathi yang statusnya kini sebagai tersangka.
"Jadi tidak ada isu di luar itu dan ini tentunya akan kami pastikan besok setelah pemeriksaan terakhir," tegas Kapolri.
Kapolri menjelaskan, masalah keasusilaan yang menjadi pemicu pembunuhan Brigadir J ini terjadi di Magelang.
BACA JUGA:FPTI Empat Lawang Berhasil Mendulang Medali di Ajang POPDA Sumsel
Laporan inilah yang membuat Irjen Ferdy Sambo tersulut emosi dan marah setelah mendapat laporan istrinya.
"Saudara Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosinya pada saat saudari PC melaporkan terkait dengan adanya peristiwa yang terkait dengan masalah kesusilaan yang terjadi di Magelang," terang Kapolri.
Sejatinya, keterangan ini sama persis dengan pengakuan yang dinyatakan Ferdy Sambo, baik kepada Timsus maupun Komnas HAM.
Justru yang menjadi pertanyaan publik saat ini adalah bagaimana kronologi peristiwa keasusilaan yang terjadi di Magelang.
BACA JUGA:Verifikasi Faktual Parpol Sudah 50 Persen
Sebab, terdapat beberapa versi yang muncul di tengah-tengah publik.
Pertama adalah Kuat Ma'ruf telah memergoki Putri Candrawathi yang tengah dibopong oleh Brigadir J pada 4 Juli 2022.
Menurut anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifuddin Sudding, saat itu Brigadir J menghampiri Putri Candrawathi yang tengah tertidur di sofa ruang tamu.
Lalu membopongnya untuk masuk ke dalam kamar.
BACA JUGA:Jalin Sinergitas, Lapas Kelas III Pagaralam Kunjungi Polsek
"Ada kejadian di mana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J ingin membopong, katakanlah seperti itu, mengangkat Putri untuk masuk dalam kamar.
"Melihat kejadian itu, si Kuat membentak di Brigadir J untuk tidak melakukan itu dan menyentuh Ibu (PC). Lalu kemudian mengurungkan niatnya," terang Sudding.
Pada tanggal 6 Juli 2022 Ferdy Sambo disebut datang ke Magelang menyusul untuk merayakan hari pernikahan keduanya pada tanggal 7 Juli 2022.
Namun Putri dan Ferdy Sambo dikabarkan berselisih, yang membuat Sambo akhirnya kembali ke Jakarta pada 7 Juli 2022 pagi menggunakan pesawat.
BACA JUGA:DPRD Pagaralam Soroti Lampu Jalan tak Berfungsi Maksimal
Lalu Kuat Ma'ruf disebut telah memergoki Brigadir J berada di dalam kamar Putri Candrawathi pada tanggal 7 Juli 2022 sore.
Sudding mengatakan, kejadian sore di Magelang itu terjadi pada 17.30 WIB Brigadir J dipergoki Kuat Ma'ruf keluar dari kamar Putri sambil mengendap-endap.
"Saat itu Brigadir J masuk dalam kamar, Putri di lantai dua dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap-endap, lalu kemudian ditegur, 'Kenapa masuk ke kamar Ibu?' kemudian lari," kata Sudding.
Kaut Ma'ruf dikatakan mendengar Putri menangis dari dalam kamar. Kuat pun bertanya kepada Putri.
BACA JUGA:Bupati Empat Lawang Bantu Masjid Rp 25 Juta
"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelasnya.
Terdapat jeda waktu selama tiga hari dari tanggal 4 Juli ke 7 Juli 2022.
Padahal, diketahui bahwa Ferdy Sambo kembali ke Jakarta pada tanggal 7 Juli 2022 dengan pesawat.
Selanjutnya, tragedi pada 8 Juli 2022 di Jakarta akhirnya terjadi usai Putri Candrawathi dikabarkan melapor kepada Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Antrean BBM di Pagaralam Makin Mengila
Laporan itulah yang membuat Ferdy Sambo disebut marah dan emosi, bahkan kehilangan akal sehatnya, menurut Sudding.
Akhirnya terjadilah pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo, dengan memerintah Bharada E sebagai eksekutor penembakan Brigadir J di rumah dinas di Duren Tiga.
Mengenai keterangan kronologi yang dijelaskan Sudding, Kapolri menjawab bahwa dari pemeriksaan Timsus terhadap Ferdy Sambo memang ada kemiripan apa yang diceritakan tersangka.
"Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal yang memang sesuai, Pak.
BACA JUGA:58 Dokumen Terdata di BKPSDM Empat Lawang
"Namun mohon izin, terkait motif ini, kami sementara sudah mendapat keterangan dari saudara FS, namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC, sehingga nanti yang kami dapat apalagi pada saat posisi beliau sebagai tersangka apakah bisa berubah atau tidak.
"Dengan demikian, kami bisa mendapatkan satu kebulatan terkait masalah motif," terang Kapolri. (Disway.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: