RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan.
Namun, jauh sebelum teks proklamasi tersebut dibacakan, berbagai kelompok pemuda telah bergerak aktif menyebarluaskan berita kemerdekaan.
Para pemuda yang berpartisipasi dalam pertemuan di kediaman Laksamana Maeda, secara cepat mengatur strategi untuk menyebarkan berita ini ke seluruh pelosok tanah air.
Sejak pagi hari, kelompok pemuda di Jalan Bogor Lama yang dipimpin oleh Sukarni, sudah memulai aksi penyebaran berita.
Mereka bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk memastikan informasi tentang proklamasi kemerdekaan tersebar luas.
BACA JUGA:Kisah Fatmawati Putri Bengkulu yang Tegas dan Bersahaja
BACA JUGA:Kemeriahan Lomba Tradisional Warnai Peringatan HUT RI Ke 79 di Halaman Kantor Bupati Empat Lawang
Penyebaran dilakukan melalui berbagai cara, baik secara tertulis maupun dari mulut ke mulut.
Tidak lama kemudian, kelompok pemuda lainnya di markas Menteng 31 turut berperan aktif.
Mereka tidak hanya menyebarkan teks proklamasi dalam bentuk stensilan tetapi juga menggerakkan banyak pemuda lain yang datang untuk memberikan kontribusi mereka.
Menggunakan kendaraan, sepeda, dan bahkan berjalan kaki, mereka berhasil menyebarkan berita hingga ke berbagai pelosok kota dan daerah.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan naskah proklamasi semakin meningkat.
Supardo, seorang pekerja di Balai Pustaka, diminta untuk membantu mencetak ulang teks proklamasi dalam jumlah puluhan ribu eksemplar.
BACA JUGA:Simak Berikut Kisah Pangeran Trunojoyo, Pejuang Tanpa Pamrih yang Gugur Demi Kemanusiaan
BACA JUGA:Kemeriahan Lomba Tradisional Warnai Peringatan HUT RI Ke 79 di Halaman Kantor Bupati Empat Lawang