RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sob, kamu pasti setuju kalau Google adalah raksasa dalam dunia mesin pencari.
Dominasi Google di pasar mesin pencari diperkuat oleh beberapa faktor.
Pertama, Google adalah mesin pencari default untuk Google Chrome, browser web yang paling banyak digunakan di dunia.
Kedua, Google juga menjadi mesin pencari default untuk Android, sistem operasi smartphone paling populer di dunia.
BACA JUGA:Google Minta Pengguna Android Matikan Jaringan 2G untuk Hindari Serangan Siber
BACA JUGA:Google Luncurkan Gemini Flash 1.5 di 230 Negara, Termasuk Indonesia
Bahkan di perangkat lunak yang tidak dikuasai Google, seperti Safari milik Apple, Google tetap menjadi pilihan default.
Bagi banyak orang, Google adalah sinonim untuk "mencari informasi".
Mereka mungkin belum pernah mempertimbangkan alternatif lain.
Padahal, banyak mesin pencari lain yang menawarkan keuntungan seperti peningkatan privasi, manfaat lingkungan, dan fitur AI yang canggih.
Memilih mesin pencari alternatif tidak berarti harus menerima hasil pencarian yang kurang baik.
BACA JUGA:Cara Mudah Mengukur Jarak Rumah ke Sekolah dengan Google Maps untuk PPDB Zonasi 2024
BACA JUGA:Mengenal Chrome OS: Sistem Operasi Murah Meriah dari Google
Beberapa di antaranya bahkan menggunakan teknologi pencarian yang sama dengan Google, sehingga kualitas hasil pencariannya tetap terjaga.
Menurut Statcounter, sekitar 87,5% orang di AS menggunakan Google untuk mencari informasi.