Dinas Pendidikan Sumsel dan ICRAF Indonesia Uji Coba Kurikulum Pangan Lokal untuk Hadapi Perubahan Iklim

Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Perubahan iklim yang melanda Indonesia, khususnya Sumatera Selatan (Sumsel), menimbulkan ancaman serius terhadap pasokan pangan utama seperti beras.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel bersama ICRAF Indonesia meluncurkan kurikulum muatan lokal (mulok) pangan lokal melalui program Land4Lives.
Program ini akan diuji coba di 34 sekolah, terdiri dari 17 SMA dan 17 SMK di berbagai wilayah Sumsel.
Uji coba tersebut bertujuan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya ketahanan pangan lokal sebagai respons terhadap dampak perubahan iklim.
“Kita bangga Sumsel dipilih dan dipercaya ICRAF Indonesia untuk mengembangkan kurikulum ini.
BACA JUGA: Pencuri Sawit di Musi Rawas Ditangkap Berkat CCTV, Dua Rekannya Melarikan Diri
BACA JUGA: Kasus Gantung Diri di Prabumulih: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Tempat Usaha
Uji coba akan menjadi evaluasi awal sebelum diterapkan di seluruh sekolah di Sumsel,” ungkap Awaluddin, Kepala Disdik Sumsel, saat membuka acara Bimbingan Teknik (Bimtek) di Hotel Emilia Palembang.
Sumsel menjadi provinsi ketiga setelah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengadopsi kurikulum serupa.
Namun, Direktur Utama ICRAF Indonesia, Andre Ekadinata, menjelaskan bahwa pelaksanaan di Sumsel dikhususkan untuk tingkat SMA/SMK, berbeda dengan Sulsel dan NTT yang dimulai dari tingkat SD dan SMP.
Potensi Pangan Lokal Sumsel Jadi Fokus Kurikulum
Program ini menyoroti potensi pangan lokal di 17 kabupaten/kota Sumsel, seperti buah-buahan, sayuran, hingga bahan dasar lainnya.
Sekolah didorong untuk menyusun bahan terbuka yang relevan dengan karakteristik daerah masing-masing. Selain memberikan edukasi, kurikulum ini membekali siswa dengan keterampilan praktis menangani potensi kelangkaan pangan di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: